Metode Penelitian : Contoh, Karakteristik, Kriteria dan Penjelasannya

METODE PENELITIAN

Metode Penelitian – Dalam dunia sains, banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang harus dipecahkan dengan kaidah ilmu pasti. Mempelajari sesuatu hal yang erat kaitannya dengan dunia sains memang harus benar-benar dibuktikan dengan suatu metode.

Salah satunya dengan metode ilmiah untuk menyelasikan permasalah tersebut. Misalnya saja dalam mempelajari ilmu kimia atau fisika. Tidak hanya sebagai kajian dengan visi menemukan jawaban secara langsung.

Namun sebuah metode digunakan untuk memecahkan masalah dengan mengetahui hal apa saja yang menjadi sebab akibatnya. Untuk mengetahui bagaimana serta apa itu metode ilmiah simak ulasan berikut.


Arti Umum Metode Ilmiah

Arti Umum Metode Ilmiah

Pada awalnya, metode ilmiah dimunculkan sebagai akibat dari adanya sebuah metode yang pokok dalam jurnal penelitian. Kejadian-kejadian, yang erat kaitannya dengan dunia sains, seperti fenomena alam, pencarian zat-zat baru dan beberapa hal lain menjadikannya sebuah landasan.

Sebagai proses kajian ilmu pengetahuan yang dikerjakan secara sitematis dengan bukti fisis nyata. Maka metode ilmiah menjadi acuan agar tidak terjadi keraguan atas suatu kajian. Karena jika tidak sesuai dengan prosedur, maka keraguan yang muncul akan mengakibatkan science error.


Unsur yang Wajib Ada

Dalam suatu metode, ada beberapa unsur yang harus diperhatikan dengan seksama. Beberapa unsur tersebut menjadi sebuah acuan, agar hasil dari sebuah kajian tidak menimbulkan keraguan. Dalam metode ilmiah, beberapa unsurnya adalah sebagai berikut:

  • Karakterisasi. Merupakan sebuah hasil identifikasi dari suatu subjek. Dalam hal ini, yang diidentifikasi adalah sifat utamanya. Dengan relevansi yang akuntabel melalui hasil observasi.
  • Hipotesis. Dalam suatu kajian, selalu ada hasil sementara untuk dijadikan pertimbangan. Dengan begitu, dugaan yang bersifat teoritis bisa diterima untuk selanjutnya dibenahi. Hipotesis harus berisikan penjelasan dari suatu kajian.
  • Prediksi. Hampir sama dengan hipotesis. Namun sesuai dengan artinya, prediksi harus muncul setelah hipotesis keluar. Karena prediksi merupakan sebuah deduksi logis dari hipotesis.
  • Percobaan. Setelah didapatkan data dari karakter hingga hasil prediksi. Maka dalam suatu metode diwajibkan melakukan sebuah eksperimen. Sebagai hasil uji dan penguatan dari hipotesis.
  • Evaluasi. Setelah keseluruhan unsur terpenuhi dan dilaksanakan. Akan ada sebuah evaluasi yang bertujuan merelevankan apakah hipotesis yang didapat telah sesuai dengan hasil atau tidak. Pada unsur ini, jika tidak terdapat kesamaan dengan hipotesis, maka pengulangan harus dilakukan pada tahap yang dirasa perlu.

Baca Juga: Metode Prototype


Langkah yang Harus Dijalankan

Langkah Yang Harus Dijalankan

Dalam suatu metode, terdapat langkah awal hingga akhir. Dalam langkah awal, terdapat sebuah tahap perencanaan. Tahap ini menjadi titik berat dalam melakukan sebuah eksperimen. Perencanaan harus berisikan detail dan memiliki sistematika yang urut.

1. Tahap Perumusan Masalah

Suatu masalah dalam kajian ilmiah harus memiliki sebuah perumusan. Hal itu diperlukan agar mengetahui jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang ada. Permasalahan harus berupa pernyataan dengan teori ilmiah namun bersifat terbuka agar menimbulkan ragam jawaban.

  Metode Observasi : Contoh, Karakteristik, Kriteria dan Penjelasannya

Setelah masalah dirumuskan, maka dapat diambil sebuah hipotesis atau jawaban sementara. Jawaban tersebut haruslah didapat dengan sumber fakta yang bersifat logis. Setelah itu dapat dilakukan sebuah eksperimen dalam pencarian jawaban final.

2. Penetapan Variabel

Dalam sebuah metode, terdapat factor yang sangat penting berupa variabel. Variabel yang merupakan bagian dari sebuah percobaan akan mempengaruhi hasil dari sebuah eksperimen. Dalam kajian ilmiah, terdapat tiga variabel, yaitu bebas, tetap, dan terikat.

3. Menentukan Langkah Kerja

Memiliki sebuah langkah yang terperinci adalah keharusan dalam suatu kajian ilmiah. Penjelasannya pun harus padat dan jelas namun dapat mendeskripsikan apa yang harus dilakukan. Ini berguna untuk memudahkan dalam sebuah eksperimen.

4. Melakukan Pengumpulan Data

Dalam sebuah eksperimen, segala sesuatu baik yang berhasil maupun gagal wajib dicatat. Semua data harus diperoleh dengan tingkat akurasi yang mendekati sempurna. Data yang diperoleh dapat dibuat sebagai grafik, tabel dan diagram.

Baca Juga: Metode Penelitian

5. Ambil Kesimpulan

Setelah semua langkah selesai, didapatkanlah hasil. Dengan pola yang saling terikat satu sama lain, maka penarikan kesimpulan akan jauh lebih mudah. Kesimpulan harus berisi putusan kajian yang menentukan apakah suatu data bersinergi dengan hipotesis yang telah ada atau tidak.

6. Pendistribusian Hasil Eksperimen

Hasil dari sebuah metode ilmiah haruslah disebarluaskan. Fungsinya agar pengetahuan dan pembuktian atas suatu masalah tidak berhenti di satu pihak. Prosesnya dapat melalui distribusi tertulis ataupun lisan.


Tujuan Dari Metode Ilmiah

Tujuan Dari Metode Ilmiah 1

Sebagai suatu kajian sains yang bersifat logis, hasilnya harus berupa hasil riil yang teruji serta tidak ada keraguan. Jadi kelak ilmu pengetahuan tersebut dapat menjadi sesuatu yang diandalkan dalam pemecahan suatu masalah. Beberapa tujuannya pun adalah sebagai berikut:

  • Mendapatkan sebuah ilmu pengetahuan yang baru dengan sistematika penelitian yang rinci
  • Melalui metode tersebut, pembuktian atas suatu teori dapat dipertimbangkan secara logis
  • Hasil yang didapatkan dari suatu kajian tidak akan menimbulkan keraguan
  • Menguji penelitian yang telah ada untuk mendapatkan pembuktian secara objektif dan sesuai fakta

Pengambilan Sikap dalam Metode Ilmiah

Pengambilan Sikap Dalam Metode Ilmiah

Yang tak kalah penting dari sebuah metode, eksperimen, serta hal-hal sains lainnya adalah sikap. Seseorang harus memiliki beberpa sikap yang mendukung sutu metode. Sikap-sikap berikut harus ada dalam diri seseorang tersebut.

1. Rasa Ingin Tahunya Besar

Segalanya berawal dari kaingin tahuan. Dengan sikap ini seseorang dapat memberikan suatu hasil yang objektif. Rasa ingin tahu yang ada akan memacu sesorang untuk melakukan sebuah eksperimen atau penelitian. Sehingga nantinya akan terdapat kepuasan setelah menemukan jawaban dengan berdasar fakta yang nyata.

2. Jujur Dalam Segala Hal

Terkadang dalam sebuah penilitian akan didapatkan kendala. Hal tersebut yang nantinya akan memberatkan hasil sebuah penelitian. Nah, berhasil atau tidaknya, seseorang harus bersikap jujur atas hasil yang didapat. Dikarenakan sifatnya yang harus objektif dan tidak diperbolehkan mengandung unsur karangan.

  Metode Waterfall : Contoh, Pengertian, Kelebihan dan Kelemahannya

Baca Juga: Metode Pengumpulan Data

3. Open Minded

Dalam suatu metode, tentu aka nada kritik dan saran. Hal tersebut harus diterima oleh seseorang sebagai masukan untuk kedepannya. Dengan berpikiran secara terbuka, maka akan ada hal baru yang berguna dalam kajian ilmiah. Ini juga tidak menutup kemungkinan akan memiliki rekan sepemikiran yang saling melengkapi hasil.

4. Toleransi

Menghargai pendapat orang lain adalah sesuatu yang harus ada dalam diri seorang peniliti. Walaupun berbeda, pendapat lain harus dihargai sebagai hasil olah pikir manusia. Untuk mendapatkan hasil penilitian yang objektif, tentunya sikap ini harus ada dalam benak peniliti.

5. Optimistis

Suatu metode bertujuan agar hasil yang didapat mendekati sempurna. Untuk memperoleh hasil yang maksimal, tentunya akan ada banyak rintangan. Kegagalan metode yang digunakan, hasil yang meragukan, kadang menjadi kendala. Sikap pantang menyerah harus ada dalam diri seseorang agar sukses melewati semua kendala tersebut.

6. Memiliki Keberanian

Dalam suatu metode, tentu ada langkah dimana mengharuskan seseorang melakukan tindakan yang tidak disukai. Memilik keberanian menjadi kunci, agar terhindar dari rasa takut. Karena dalam kajian ilmiah akan mendapati banyak hal yang membutuhkan keberanian.

Dalam suatu metode ilmiah, tentunya beberapa hal diatas wajib menjadi pertimbangan dalam mengambil langkah penelitian. Mulai dari data berdasar fakta, bersifat objektif serta prinsip analisi yang jelas haruslah menjadi kriteria dalam suatu metode. Bukan hanya sebagai acuan, namun kajian yang kompleks harus memberikan arti yang luas namun tepat sasaran.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *