Metode Observasi : Contoh, Karakteristik, Kriteria dan Penjelasannya

METODE OBSERVASI

Metode Observasi – Secara umum metode observasi adalah salah satu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap suatu subyek penelitian.

Biasanya aktifitas yang melakukan pengamatan jenis ini disebut dengan observer. Namun pengamatan yang dimaksud dalam hal ini bukan sekedar pengamatan biasa yang dilakukan oleh banyak orang.

Pengamatan yang dilakukan oleh observer dalam sebuah kajian atau penelitian ini adalah sebuah pengamatan langsung di lapangan kajian. Pengamatan dilakukan dalam rangka untuk melengkapi kebutuhan kajian atau penelitian tertentu.

Oleh sebab itu dalam prosesnya metode observasi adalah pengamatan dengan karakteristik tertentu yang meliputi pencatatan kejadian atau peristiwa, serta mengukur dan merekam aktifitas subjek penelitian tersebut.


Bentuk-Bentuk Observasi

Bentuk Bentuk Observasi

Sebagaimana yang diketahui metode observasi merupakan salah satu metode penelitian untuk mempermudah peneliti melakukan kajian tertentu. Berdasarkan bentuk-bentuknya metode ini dibedakan atas beberapa jenis yaitu:

1. Observasi Biasa

Observasi ini di definisikan sebagai sebuah pengamatan yang dilakukan oleh seorang peneliti atau observer terhadap subjek tertentu. Dan dalam hal ini peneliti tidak memiliki keterlibatan langsung dengan suatu objek penelitiannya tersebut.

2. Observasi Terkendali

Bentuk observasi ini juga disebut dengan controlled observation. Bentuk metode ini adalah subjek atau sasaran penelitian yang akan diamati di letakkan pada suatu tempat dan ruangan tertentu yang dapat diamati oleh peneliti tersebut dalam waktu tertentu . Dalam prosesnya pengamat atau peneliti tersebut melakukan percobaan pada subjek penelitian tersebut sampai menghasilkan hasil laporan penelitian yang diharapkan.

3. Participant Observation atau Observasi Terlibat

Bentuk metode yang ketiga ini juga terdiri dari 3 bentuk yang berbeda yaitu pengamatan sepenuhnya terlibat, berperan sebagai peserta dan yang ketiga berperan sebagai pengamat. Sedangkan yang dimaksud dengan observasi ini adalah antara yang melakukan pengamatan atau penelitian tersebut memiliki keterlibatan terhadap objek yang yang diteliti atau yang diamati tersebut.

Baca Juga: Metode Penelitian Kualitatif


Jenis Observasi Berdasarkan Cara Observasinya

Jenis Observasi Berdasarkan Cara Observasinya

Meskipun secara teoritis metode ini adalah salah satu metode pengumpulan data yang sangat sederhana namun masing-masing metode observasi memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Berikut ini adalah jenis observasi berdasarkan caranya pelaksanaannya.

1. Observasi Tidak Terstruktur

Adapun jenis observasi ini adalah teknik metode observasi yang dilakukan tanpa melakukan langkah-langkah perencanaan sistematik terlebih dahulu. Dan biasanya observasi ini tidak begitu mengedepankan atau mengetahui aspek-aspek penelitiannya. Hal yang di dapat dari observasi yang tidak terstruktur ini adalah menemukan frekuensi, tujuan, setting, partisipan, dan perilaku sosial para observer yang telah ditentukan.

2. Jenis Observasi Terstruktur

Sesuai dengan namanya observasi ini jauh lebih terstruktur, terencana dan tersistematis. Dimana peneliti memiliki ukuran dan perencanaan terhadap aspek, dan tujuan penelitian serta telah memiliki sistem penguji hipotesis tertentu. Dan observasi ini juga dapat terjadi dan dilaksanakan di laboratorium maupun lapangan kajian. Persiapan peneliti dengan jenis observasi ini juga lebih disiplin dalam menyiapkan alat observasinya seperti kamera, tape recorder, video bahkan film.

  Metode Penelitian : Contoh, Karakteristik, Kriteria dan Penjelasannya


Objek Penelitian Observasi

Objek Penelitian Observasi

Untuk memberikan pemahaman yang lebih spesifik maka metode ini dapat dipahami dan di identifikasi berdasarkan objek penelitiannya. Adapun objek-objek yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Partisipan atau Pelaku

Dalam metode observasi ini adalah siapa saja yang memiliki hubungan dan terlibat dalam aktifitas yang diamati atau yang di observasi dalam kegiatan penelitian dan pengamatan tersebut.

2. Kegiatan

Untuk hal ini adalah yang berkaitan dengan apa yang dilakukan oleh partisipan yang terlibat mulai dari alasan yang mendorong para observer melakukan penelitian, bagaimana melakukannya, kepada siapa kegiatan ini dilakukan, serta bentuk kegiatannya serta akibat kegiatan tersebut.

3. Tujuan Pengamatan

Dan untuk tujuan hal yang diobservasi adalah berupa ekspresi muka, gerah, ucapan dan tindakan yang terdapat pada lingkup dan subjek pengamatan.

4. Ruang dan Waktu

Segala ketentuan waktu dan ruang observasi yang dilakukan berdasarkan lokasi peristiwa yang diamati dan waktu adalah jangka waktu atau estimasi yang telah ditentukan dalam plan pengamatan.

5. Objek Kajiannya

Dan berdasarkan objeknya alat pengamatan yang berdasarkan atau yang menyangkut pada kegunaan benda yang memiliki fungsi untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam aktifitas pengamatan tersebut.

Baca Juga: Metode Pembelajaran


Teknik Observasi

Metode pengamatan ini juga memiliki beberapa teknik dalam proses pelaksanaannya. Untuk lebih memberikan informasi yang lebih luas dan menyeluruh berikut beberapa penjelasan tentang beberapa teknik yang digunakan dalam observasi ini.

1. Teknik Observasi Partisipan

Teknik ini biasanya bersifat eksploratif. Dimana pengamat atau peneliti ikut andil dan peran dalam bagian dalam proses pengamatan tersebut. Teknik ini merupakan teknik pengamat agar mendapatkan data dan informasi yang lebih menyeluruh dan lebih luas. Dengan berpartisipasi maka pengamat akan langsung dapat merasakan, menilai, mengukur suatu gejala dengan jelas dan benar.

2. Sistematik atau Teknik Observasi Berkerangka

Teknik ini adalah dengan cara membuat pola atau kerangka terlebih dahulu sebelum terjun pada lokasi pengamatan. Kerangka atau kategorisasi yang dibuat terlebih dahulu untuk mempermudah pengamat mengidentifikasi data yang ditemukan atau yang didapatkan.

3. Teknik Observasi Eksperimental

Dalam teknik ini para observer biasanya melakukan pengamatan atas peristiwa, kejadian atau perilaku observer pada lokasi atau lingkup natural, tanpa melakukan intervensi atau pengontrolan tertentu. Atau secara sederhananya uji coba atau pengamatan dilakukan dengan apa adanya tanpa ada campur tangan observer terhadap kondisi yang dihasilkan.

Baca Juga: Metode Waterfall


Keunggulan Metode Observasi Dalam Penelitian

Secara teori metode observasi merupakan metode pengamatan yang sangat cocok digunakan pada penelitian kualitatif. Adapun beberapa keunggulan menggunakan metode ini dalam penelitian adalah sebagaimana yang dijelaskan dibawah ini:

1. Lebih Mudah Dilakukan

Dengan metode ini hasil pengamatan dan penelitian disajikan secara menyeluruh dan nyata tanpa adanya manipulasi data. Pelaksanaan atau proses aktifitasnya juga lebih mudah dilakukan dibanding dengan metode lainnya. Hal ini karena pengamat atau observer hanya mendatangi lokasi dan lapangan kajian yang ditentukan atau pengamatan yang dilakukan pada tempat tertentu.

  Manajemen Sumber Daya Manusia : Pengertian, Fungsi dan Manfaatnya

2. Tingkat Validitasnya Lebih Tinggi

Data yang didapat dan dikumpulkan memiliki tingkat validitas yang tinggi karena pengamatan dilakukan langsung pada lapangan kajian atau sumber kajian tersebut. Metode ini juga tidak tergantung pada sistem self-report dan lokasi fisik penelitian dapat digambarkan dengan sangat jelas dan apa adanya atau lebih alamiah.

3. Pengamat Dapat Lebih Terbuka Dan Lebih Kompleks

Kemudian kelebihan berikutnya adalah biasanya dalam prosesnya pengamat akan mendapatkan data lain yang tidak disadari secara langsung dari subjek penelitian yang dapat pengumpulan data menjadi lebih luas dan kompleks. Peneliti atau pengamat akan lebih bersikap terbuka dan dapat mengungkap data yang tidak di dapat melalui wawancara. Dan pemahaman terhadap subjek penelitian akan lebih kompleks dan menyeluruh.

Berdasarkan penjelasan diatas metode observasi merupakan sebuah teknik pengumpulan data yang sangat mudah, jelas dan lebih menyeluruh. Metode pengumpulan data jenis ini memungkinkan proses kajian lebih alami karena biasanya dalam pelaksanaannya para observer akan berhubungan langsung dan dapat berkomunikasi langsung dengan para observer.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *