Akulturasi Budaya di Indonesia : Contoh, Pengaruh dan Beragai Bidang

AKULTURASI BUDAYA DI INDONESIA

Akulturasi Budaya – Keberagaman budaya yang ada di dunia ini bisa menimbulkan akulturasi budaya saat bertemu. Adanya akulturasi bisa menimbulkan hasil budaya yang mengadaptasi beberapa budaya sekaligus.

Di Indonesia sendiri yang pernah dijajah dan didatangi oleh bangsa asing pada masa lampau akhirnya memiliki banyak budaya akulturasi.

Ada banyak hasil akulturasi yang bisa dijumpai di Indonesia seperti bangunan, pakaian, aksara, musik, dan lain-lain. Akulturasi biasanya akan tetap mempertahankan budaya lama sehingga masih bisa dikenali meskipun nantinya menghasilkan bentuk budaya baru.


Pengertian Akulturasi Budaya

Pengertian Akulturasi Budaya

Akulturasi merupakan proses perubahan sosial, psikologis, dan budaya yang karena pertemuan dua budaya yang saling beradaptasi. Ini merupakan proses saat manusia mencoba mengadaptasi dan menambahkan budaya baru dalam lingkungannya.

Ada banyak ahli yang mendefinisikan tentang makna dari akulturasi ini. Akulturasi bisa didefinisikan sebagai perubahan budaya yang didahului dengan perpaduan dua atau lebih budaya asli. Sedangkan menurut Young Kim (1982), akulturasi yaitu proses interaktif yang tumbuh berkelanjutan lewat komunikasi pendatang dengan lingkungan baru.

Pengertian dari Young Kim ini yang cukup banyak terlihat di Indonesia. Pada masa lampau ada para pedagang dari Arab atau Persia sehingga sampai saat ini terlihat ada banyak pengaruh budaya dari mereka. Ini yang juga terjadi di negara-negara lain saat ada orang dari luar datang ke tempat mereka dengan budayanya sendiri.

Terjadinya akulturasi tentunya membutuhkan waktu karena prosesnya harus berkelanjutan. Jadi jika pertemuan dua budaya hanya terjadi dalam waktu singkat maka tidak akan melebur menjadi akulturasi. Penelitian-penelitian mengenai akulturasi ini terus dilakukan oleh para peneliti. Misalnya tentang pengaruh akulturasi budaya dengan pola asuh anak.


Contoh Akulturasi Budaya

Contoh Akulturasi Budaya

Indonesia yang memiliki banyak budaya daerah juga memiliki banyak contoh budaya hasil akulturasi. Ini kebanyakan terjadi karena adanya bangsa asing yang dulu sempat datang ke Indonesia dan tinggal selama beberapa waktu. Berikut ini beberapa contoh akulturasi yang ada di Indonesia:

1. Seni Tari

Contoh seni tari yang merupakan hasil akulturasi yaitu Tari Betawi. Tarian tradisional dari Jakarta ini ada beberapa jenis dan kebanyakan hasil dari akulturasi. Misalnya saja Tari Renggong Manis yang mengandung unsur budaya Arab, India, dan Cina Klasik. Ada juga tarian asal Riau yaitu Tari Zapin yang dipengaruhi oleh budaya Arab.

2. Seni Bangunan

Indonesia memiliki beberapa jenis bangunan yang mengandung unsur budaya bangsa lain. Misalnya yaitu bangunan candi yang merupakan hasil akulturasi dengan budaya India atau Hindu-Budha. Candi yang berupa bangunan pundek berundak ini merupakan bangunan religius yang kemudian banyak dijadikan destinasi wisata.

3. Pakaian Adat

Pakaian adat Indonesia banyak yang juga merupakan hasil akulturasi budaya dengan bangsa lain. Banyak pakaian adat yang desainnya dipengaruhi oleh budaya Tionghoa atau Arab. Misalnya penggunaan sorban untuk penutup kepala yang dipengaruhi oleh budaya Arab. Ada juga alas kaki berupa terompah yang juga dipengaruhi oleh budaya Arab.

4. Sistem Kalender

Kalender yang digunakan di Indonesia banyak yang menampilkan perpaduan sistem Womarian dan sistem tahun saka. Sistem Qomariyah yang menurut peredaran bulan ini disebut juga dengan kalender Hijriyah. Sedangkah tahun saka didasarkan pada perhitungan peredaran matahari.

5. Aksara Dan Sastra

Aksara Jawa merupakan salah satu contoh hasil akulturasi budaya. Selain itu sastra dari luar seperti Mahabarata dan Ramayana juga menjadi sumber cerita untuk pertunjukan wayang kulit. Para pujangga Indonesia zaman dulu banyak yang membuat karya sastra yang dipengaruhi oleh sastra dari India.


Tahapan Proses Akulturasi

Tahapan Proses Akulturasi

Sebuah proses akulturasi budaya melalui tahapan-tahapan sampai akhirnya terjadi akulturasi. Berikut ini beberapa tahapan dalam proses akulturasi:

1. Penerimaan Antusias

Saat orang baru datang dengan membawa budaya asing maka kebanyakan mendapatkan penerimaan. Penduduk asli dengan budayanya awalnya akan tertarik ingin mengetahui tentang budaya baru tersebut.

2. Keraguan Dan Keberatan

Setelah awalnya diterima, kebudayaan asing yang baru dikenal tersebut kemudian diragukan. Ini karena telah mengenalnya sehingga bisa mencari celah kekurangannya setelah sebelumnya hanya ingin tahu saja. Ada juga yang mulai merasa keberatan dengan budaya asing yang kemudian diperkenalkan tersebut.

3. Benci Dan Kritik

Budaya asing yang mulai diragukan tersebut kemudian ada sebagian yang membencinya. Hal ini sangat umum terjadi karena tak semua orang bisa menerima hal baru. Ada juga yang mulai melakukan kritik setelah menemukan kelemahannya.

4. Penerimaan

Meskipun sebagian orang merasa tidak suka dengan hadirnya budaya baru, namun kebanyakan orang tidak langsung menolaknya. Budaya tersebut nantinya akan diterima meskipun akan disesuaikan dengan budaya yang lama.

5. Akomodasi

Budaya baru yang sudah diterima tersebut nantinya akan disesuaikan dengan budaya yang lama. Hasilnya bisa menjadi bentuk budaya baru yang mengandung beberapa unsur budaya.

Tak semua orang nantinya bisa menerima hasil dari akulturasi ini, meskipun demikian bisa terwujud jika lebih banyak orang yang menerimanya. Masyarakat yang sudah melalui tahapan akulturasi budaya tersebut umumnya bisa menerima budaya baru karena sudah dipadukan dengan budaya lamanya. Beberapa budaya yang terpadu tersebut akan menghasilkan budaya hasil akulturasi.


Bentuk Akulturasi

Bentuk Akulturasi

Akulturasi yang terjadi karena pertemuan beberapa budaya menghasilkan bentuk budaya baru. Ada beberapa bentuk akulturasi yang berbeda-beda sehingga tak selalu sama. Masyarakat pada dasarnya berusaha untuk mengadaptasi yang baru namun tetap mempertahankan yang lama. Berikut beberapa bentuk akulturasi:

1. Substitusi

Substitusi berupa mengganti unsur budaya lama dengan unsur budaya yang baru. Misalnya mengganti jenis penutup kepala pada pakaian adat dengan sorban yang berasal dari luar Indonesia. Namun tetap dipakai dalam pakaian adat dari perpaduan budaya asing dan asli Indonesia.

2. Sinkretisme

Sinkretisme merupakan perpaduan budaya lama dan baru sehingga menghasilkan wujud budaya akulturasi yang baru. Misalnya saja perpaduan antara corak pakaian asing dengan jenis pakaian adat sehingga menghasilkan pakaian adat baru.

3. Penambahan

Bentuk akulturasi penambahan yaitu adanya budaya baru yang dipadu dengan budaya lama sehingga memberikan nilai tambah. Bentuk penambahan budaya baru ini bisa terjadi pada seni tari, seni musik, seni rupa, dan lain-lain.

4. Penggantian

Bentuk penggantian berarti budaya baru benar-benar menggantikan budaya lama karena dinilai lebih baik. Ini bisa dilihat dari kendaraan tradisional yang dulu menggunakan dokar atau delman. Saat ini kendaraan tradisional sudah tergantikan dengan kendaraan bermotor seperti mobil dan sepeda motor.

5. Originasi

Originasi berarti adanya budaya baru yang benar-benar memberikan pengaruh pada kehidupan. Misalnya adanya listrik yang sebelumnya tidak ada, sehingga sebagian besar masyarakat menggunakannya.

6. Penolakan

Akulturasi tidak selalu berhasil sehingga bisa terjadi penolakan. Adanya penolakan budaya baru yang masuk ini biasanya karena dianggap memberikan dampak negatif daripada positif sehingga tak bisa diterima.

Adanya akulturasi budaya memiliki dampak bagi kehidupan masyarakat begitu juga di Indonesia. Akulturasi ini tak hanya bisa mewujudkan budaya baru dari segi fisik namun juga mental. Saat budaya asing datang maka dari segi perilaku dan mental juga akan ikut mempengaruhi. Masyarakat sejatinya bisa mempertahankan budaya lama dan mengambil hal baik dari budaya baru.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *