Metode Wawancara : Contoh, Karakteristik, Kriteria dan Penjelasannya

METODE WAWANCARA

Metode Wawancara – Metode wawancara adalah beberapa metode yang dapat digunakan pewawancara sebagai usaha pengumpulan data seseorang. Wawancara pun juga dapat dilakukan dengan berbagai cara baik dengan percakapan secara langsung maupun melalui sumber data.

Terjadinya wawancara adalah jika aspek tanya jawab, melibatkan 2 pihak serta adanya komunikasi dan informasi. Maka dari itu dapat diketahui bahwa wawancara adalah proses komunikasi tanya jawab antar 2 individu atau lebih untuk mendapatkan informasi.

Di artikel kali ini akan dibahas berbagai hal menyangkut wawancara dan metode wawancara itu sendiri. Hal-hal dibawah ini yang mungkin nantinya akan dibutuhkan untuk melewati proses wawancara dengan baik.


Persiapan wawancara

Persiapan Wawancara

Sebelum melakukan wawancara tentu seorang pewawancara dan narasumber harus menyiapkan beberapa hal. Diantaranya adalah menentukan terlebih dahulu topik yang akan dibincangkan serta tempat dan waktu akan lakukannya wawancara. Pewawancara juga harus terlebih dahulu membuat daftar pertanyaan supaya tidak memakan waktu ketika proses tanya jawab nantinya.


Tahap Wawancara

Tahap Wawancara

Sebelum mengetahui lebih banyak tentang wawancara, pembaca harus paham dulu dasar dari sebuah wawancara contohnya tahap wawancara. Dibawah ini tahap wawancara dapat di bagi menjadi tiga bagian.

Baca Juga: Metode Analisis Data

1. Tahap Pendahuluan

Tahap ini biasanya merupakan tahap awal yang diawali perkenalkan. Penting untuk diketahui bahwa tahap ini harus dimanfaatkan dengan baik untuk mendapatkan kesan menyenangkan dari pewawancara. Saat ini juga pas untuk memantapkan diri serta memberikan diri motivasi supaya wawancara berjalan lancar.

2. Tahap Tanya Jawab

Tahap Tanya jawab merupakan tahap yang paling penting dari proses wawancara. Pewawancara akan melontarkan berbagai pertanyaan yang mungkin saja tidak terpikirkan sebelumnya. Tidak menutup kemungkinan juga pewawancara cara akan semakin memperdalam pertanyaannya setelah mendengarkan informasi dari narasumber. Maka dari itu, sikap narasumber saat menjawab pertanyaan sangat penting, karena tahap ini merupakan tahap inti dari sebuah wawancara.

3. Tahap Akhir dan Penutup

Tahap ini bisa jadi tahap menyimpulkan dari apa yang narasumber dan pewawancara bincang kan pada saat tanya jawab. Pada tahap ini juga narasumber dapat menilik bagaimana sikap dari pewawancara setelah selesai mewawancarai narasumber.


Contoh Metode Wawancara

Contoh Metode Wawancara

Setelah mengetahui berbagai persiapan dan tahapan dalam wawancara dibawah ini adalah beberapa metode wawancara. Metode dibawah ini yang mungkin saja bisa pewawancara pakai ketika akan melakukan wawancara.

1. Wawancara Tidak Berencana

Metode wawancara ini adalah wawancara yang dilakukan secara dadakan dan tidak terencana sebelumnya. Wawancara ini juga tentunya tidak memiliki daftar pertanyaan namun memiliki aturan pertanyaan. Metode ini juga terbagi menjadi dua lagi yaitu :

  • Wawancara terfokus, yaitu wawancara yang memiliki tujuan yang jelas, topik yang di bincang kan pun jelas.
  • Wawancara bebas, wawancara ini tidak memiliki titik fokus yang pasti. Pertanyaan yang diberikan kepada narasumber pun berpindah, tidak fokus pada satu hal.

Baca Juga: Metode Simpleks

2. Wawancara Berencana

Wawancara berencana adalah metode wawancara yang telah direncanakan sebelumnya. Dalam hal ini wawancara yang dilakukan terarah dan fokusnya pun tidak berpindah-pindah. Pertanyaan yang dilontarkan pada narasumber pun akan urut dan seragam biasanya wawancara ini dilakukan dengan cara komunikasi lisan secara langsung.

3. Wawancara Tertutup dan Terbuka

Wawancara tertutup biasanya memiliki informan yang terbatas dan pertanyaan yang dilontarkan pun sudah ditentukan sebelumnya. Sedangkan wawancara terbukanya adalah wawancara yang sudah terpancang sehingga jawaban yang dapat dilontarkan narasumber tidak terbatas.


Dampak Wawancara

Dampak Wawancara

Wawancara pun tentunya juga memiliki dampak, baik positif maupun dampak negatif. Dibawah ini dapat dilihat beberapa dampak positif dan dampak negatif dari wawancara.

1. Dampak Positif

– Tidak terbatas oleh tingkatan seseorang, semua orang dapat menjadi narasumber yang penting orang tersebut dapat berkomunikasi dengan baik.
– Dapat dijadikan sarana untuk mengumpulkan data yang efisien.

2. Dampak Negatif

– Informasi yang didapat sangat bergantung kepada infokan yang ada.
– Biayanya serta waktu yang dihabiskan pun tidak selalu efisien.
– Para informan yang ada pun harus benar-benar bisa berkomunikasi dengan baik.

Baca Juga: Metode Penelitian Sosial


Tips Dalam Menjalani Wawancara

Tips Dalam Menjalani Wawancara

Dalam wawancara mungkin diperlukan beberapa tips, baik untuk pewawancara maupun narasumber juga tips sifat. Dibawah ini adalah beberapa contoh tips yang bisa digunakan oleh pewawancara maupun narasumber.

1. Tips untuk Pewawancara

  • Berikan kesan baik saat pertama kali bertemu dengan narasumber.
  • Buatlah wawancara yang dilakukan berkesan santai. Permudah juga proses wawancara dan tidak membuat suasana menjadi tegang.
  • Meskipun tidak ada kesan tegang, namun fokus perbincangan harus selalu dijaga.
  • Jangan selalu bertanya, beberapa saat berilah kesempatan para narasumber untuk bertanya juga.
  • Bagi pewawancara yang mengerti tentang body language, jangan terlalu percaya dengan itu, karena body language bukanlah ilmu pasti.
  • Selalu catat ataupun rekan semua yang menjadi jawaban dari narasumber.

2. Tips Untuk Narasumber

  • Yakinlah bahwa sudah benar-benar menguasai topik yang akan di bincangkan.
  • Jika terjadi hal hal yang diluar dugaan, jangan menunjukkan sifat gamang atau terkejut yang berlebihan.
  • Jangan pernah mengawali pembicaraan dengan menunjukkan sifat gugup.
  • Selalu tunjukkan kesan pertama yang baik, karena kesan pertama merupakan penilaian yang akan melekat.
  • Berpakaianlah yang sesuai, jangan terlalu mencolok serta hindari perhiasan yang juga menarik perhatian.

3. Tips Sifat Dalam Wawancara

  • Sopan, ini sangat diperlukan baik sebagai penilaian utama maupun secara penilaian keseluruhan. Jagalah sikap, jangan sampai terlihat berlebihan atau gugup.
  • Meskipun bahasa tubuh bukan ilmu pasti namun ada beberapa pewawancara yang menilai hal tersebut. Satu hal lagi, hindari menjawab sesuatu yang tidak atau belum di tanyakan.
  • Jika diperlukan berjabat tangan maka jabatlah tangan lawan bicara dengan tegas. Sambil menjabat tangan kenalkan diri secara singkat seperti menyebutkan nama.
  • Kontak mata, hindari menunduk atau melihat ke arah yang tidak pasti. Tatapan mata yang tidak fokus dapat menimbulkan kesan gugup. Tataplah lawan bicara dengan fokus, seolah menunjukkan bahwa antusias dalam wawancara yang dilakukan.
  • Jaga pergerakan tangan, pergerakan tangan merupakan bagian dari body language. Maka dari itu gerakan tangan harus sangat diperhatikan, jangan sampai gerakan tangan yang timbul menimbulkan kesan buruk.

Kegiatan wawancara adalah kegiatan yang isi intinya merupakan kegiatan tanya jawab. Wawancara juga merupakan hal yang sangat membantu dalam hal mengumpulkan serta membandingkan data. Wawancara pun dapat dipastikan perbedaannya dari percakapan tanya jawab biasa. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari tujuan, hubungan antara narasumber dan informan, tata bahasa dan tata krama serta waktu dan tempatnya.

Metode wawancara juga merupakan suatu langkah penelitian yang berharga sebagai cara untuk memperoleh informasi yang tepat. Dengan wawancara juga pewawancara dapat lebih leluasa menanyakan hal-hal yang perlu pada narasumber. Wawancara sendiri sering kali dilakukan pada saat proses pelamaran kerja ataupun pada saat terjadinya suatu kejadian.

Itulah beberapa hal tentang metode wawancara serta hal-hal hal menyangkut wawancara lainnya. Semoga hal-hal diatas dapat mempermudah dan membantu pembaca yang sedang membutuhkan informasi tentang wawancara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *