Ciri-Ciri Hikayat – Hikayat adalah salah satu contoh cerita rakyat yang berasal dari melayu dimana isinya menceritakan tentang hal-hal yang mustahil baik berupa kesaktian, keanehan maupun mukjizat yang dimiliki para tokohnya atau tokoh utama cerita.
Cerita hikayat dapat berupa cerita rekaan yang memiliki banyak makna, nasihat-nasihat serta nilai-nilai kehidupan.
Beberapa contoh hikayat antara lain : Si Miskin, Panji Semirang, Ramayana, Amir Hamzah dan lain sebagainya.
Ciri-Ciri Hikayat dan Penjelasannya
Sebagai salah satu bentuk cerita rakyat yang membedakannya dengan jenis cerita rakyat lainnya, hikayat memiliki beberapa ciri-ciri antara lain yaitu :
1. Terdapat Kemustahilan dalam Cerita
Kemustahilan dalam cerita berarti terdapat hal-hal yang tidak logis atau hal yang tidak dapat dicerna dengan nalar sehat didalam alur cerita.
Kemustahilan ini dapat berupa bahasa yang digunakan maupun cerita itu sendiri.
2. Menceritakan Kesaktian Para Tokoh
Didalam cerita akan kita temukan hal-hal yang menceritakan tentang kehebatan, keanehan maupun hal-hal mukjizat yang dimiliki para tokohnya.
3. Anonim
Anonim dalam ciri hikayat ini yaitu tidak ditemukannya nama penulis cerita hikayat itu sendiri.
Sehingga cerita tersebut diyakini sebagai suatu cerita yang terjadi begitu saja pada zaman dahulu dan disampaikan melalui lisan ke lisan.
4. Istana Sentris
Hal ini dikarenakan pada umumnya cerita hikayat bercerita tentang kehidupan kerajaan serta menggunakan kerajaan sebagai latar ceritanya.
5. Alur Berbingkai
Alur berbingkai adalah cerita dalam cerita yang disampaikan oleh tokoh dalam cerita.
Cerita itu berupa cerita yang berbeda dengan alur cerita yang disampaikan tokoh didalamnya.
6. Mengandung Nilai Kehidupan
Dalam hikayat biasanya terdapat berbagai nilai kehidupan seperti nilai agama, moral, budaya, sosial, pendidikan, dan keindahan.
Hal ini sangat kita rasakan dalam hikayat karena didalamnya berisi sebagai kehidupan zaman dahulu yang diyakini kebenarannya.
Selain itu hikayat juga berisi pesan-pesan yang dapat diambil manfaatnya baik pesan yang disampaikan oleh tokoh saat berlangsungnya cerita maupun nasihat yang tersirat.
7. Menggunakan Arkais
Arkais adalah kata-kata yang sudah jarang digunakan.
Kata-kata ini dapat berupa kata-kata umum yang dahulu digunakan kemudian mengalami pengubahan dengan penyesuaian arti atau maksud yang sama.
8. Menggunakan Majas
Sebagai bentuk cerita yang menceritakan hal-hal mustahil maupun kehebatan tokoh-tokohnya, hikayat menggunakan majas sebagai hal penting dalam penyampaian ceritanya.
Beberapa majas yang sering digunakan dalam hikayat antara lain seperti : antonomasia, metafora, hiperbola, hingga majas perbandingan.
9. Nama Tokoh Dipengaruhi Nama Arab
Nama para tokohnya biasanya menggunakan nama-nama arab.
10. Karakter Tokoh di Luar Batas
Berisi kehebatan para tokoh sehingga dalam alur cerita tokoh-tokoh dalam hikayat akan digambarkan dengan karakter yang berbeda dengan manusia pada umumnya.
Dalam hal ini karakter yang dimiliki biasanya terkait dengan hal keanehan, kehebatan maupun mukjizat yang dimiliki oleh tokoh.
11. Tidak Ada Pembagian Bab
Dalam cerita hikayat tidak terdapat pembagian bab maupun pembagian judul cerita sehingga dituliskan dengan satu judul saja.
12. Sering Menggunakan Pernyataan Secara Berulang
Pernyataan berulang dalam cerita ini bertujuan sebagai peyakin pendengar dengan kehebatan tokoh yang diceritakan.
13. Bersifat Imajinatif
Hal ini karena didalam cerita terdapat hal-hal aneh yang mustahil sehingga sering kali dianggap hanya terjadi dalam imajinasi.
Namun, pada dasarnya cerita hikayat ini diyakini kebenarannya sebagai hal yang benar-benar terjadi pada masa lalu.
Dalam hal ini pengarang akan membawa pendengar untuk menuju pada dunia khayal.
14. Disampaikan dari Mulut ke Mulut
Cerita hikayat ini tetap ada karena penyampaiannya yang disampaikan dari mulut ke mulut hingga sampai pada generasi saat ini.
Selain sebagai cerita, hal ini juga digunakan sebagai penyampai nasihat dengan cara yang menarik.
15. Bersifat Statis
Cerita dalam hikayat memiliki alur cerita yang tetap atau sama dan tidak mengalami banyak perubahan.
16. Bersifat Komunal
Cerita hikayat diyakini sebagai cerita komunal yaitu suatu cerita yang menjadi milik masyarakat.
Kepemilikan cerita ini biasanya menjadi asal hikayat itu sendiri.
17. Bersifat Tradisional
Dalam alur ceritanya, hikayat berisi tentang hal-hal yang bertujuan meneruskan budaya tradisi yang dianggap baik.
18. Menceritakan Kisah Universal Manusia
Kisah universal manusia yaitu kejadian yang terjadi pada manusia secara menyeluruh seperti kisah peperangan yang sering digambarkan sebagai peperangan antara kebaikan dan kejahatan yang dimenangkan kebaikan.
Setelah membaca 18 ciri ciri hikayat diatas kamu sudah mampu memahami hikayat itu sendiri.
Untuk semakin memperkuat pemahamanmu, cobalah cari sebuah contoh hikayat dari daerahmu baik dengan menanyakan pada orang tuamu maupun melalui kisah-kisah yang sering disampaikan oleh masyarakat sekitar.
Selain berasal dari melayu, hikayat juga dapat berasal dari Jawa, India, dan juga Arab.