Arti Buah Hati – Setiap bahasa memiliki kata kiasan dan peribahasa yang tidak dapat diartikan per kata melainkan per kalimat atau ungkapan. Begitu pula dengan bahasa Indonesia yang menggunakan bahasa ini sebagai bahasa ibunya saja belum tentu memahami setiap ungkapan apalagi orang asing.
Banyak ungkapan yang telah dikenal dan masuk dalam daftar ungkapan Indonesia. Salah satunya ialah buah hati. Simaklah arti ungkapan buah hati di bawah ini yang dilengkapi dengan contoh untuk mempermudah memahami.
Apa Arti Ungkapan Buah Hati?
Ungkapan memiliki makna negatif dan positif. Buah hati memiliki makna positif karena mewakili perasaan sayang. Lalu apakah arti ungkapan buah hati? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, arti buah hati adalah kekasih tercinta. Orang-orang tercinta yang dimaksud seperti suami, istri, pacar ataupun anak.
Jadi, kekasih tercinta yang selalu dipikirkan dan disayangi sepenuh hati masuk dalam ungkapan buah hati. Ungkapan atau idiom lain yang mmeiliki arti sama dengan buah hati ialah jantung hati.
Baca Juga: Arti Ungkapan Tangan Dingin
Contoh Penggunaan Idiom Buah Hati yang Tepat
Penggunaan ungkapan buah hati ini sering salah arti di kalangan masyarakat, agar tidak terjadi kesalahan lagi, perhatikan bentuk penggunaan idiom buah hati berikut ini yang memiliki arti pacar, suami atau istri dan saudara. Berikut ulasannya:
1. “Lelaki Itu Duduk di Lobby Menunggu Buah Hatinya Tiba dengan Wajah Resah”
Kalimat tersebut memiliki arti seseorang menunggu istri atau pacarnya di lobby. Wajahnya resah menantikan kehadiran orang yang dicintainya atau kekasih tercintanya. Wajahnya yang resah cukup membuktikan bahwa yang dinanti adalah buah hati atau orang yang selalui dipikirkannya.
2. “Pak Andre Menangis Tersedu Sedan di Makam Ditinggal Buah Hati yang Telah Menemaninya Selama Belasan Tahun”
Buah hati pada kalimat tersebut ialah istri Pak Andre. Tidak heran jika Pak Andre akan menangis tersedu sedan karena pada istrinya adalah kekasih hati atau buah hatinya yang telah menemaninya selama belasan tahun. Menggunakan ungkapan buah hati pada kalimat tersebut telah tepat guna dan mewakili arti yang sebenarnya.
Baca Juga: Arti Ungkapan Kepala Batu
3. “Perasaan Menjadi Berbunga-bunga Saat Bertemu Buah Hati Seibu Sebapak Setelah Setahun Tak Berjumpa”
Nah, buah hati yang dimaksud dalam kalimat tersebut ialah saudara kandung yang telah terpisah setahun lamanya. Saudara bisa diungkapkan dengan idiom buah hati karena seorang saudara bisa menjadi kekasih hati atau orang yang selalu dipikirkan. Apalagi pada kondisi tersebut sudah lama tidak bertemu dengan saudara kandungnya. Maka perasaan rindu yang besar pantas mewakili ungkapan buah hati pada kalimat tersebut.
4. “Dibalik Suksesnya Lelaki Ada Buah Hati di Belakangnya”
Buah hati pada kalimat di atas ialah istri. Seorang istri adalah penyemangat para lelaki dalam mencapai kesuksesan. Lelaki yang sukses selalu memiliki wanita yang siap mendukungnya dan menjadi tempat mencurahkan isi hati serta menjadi penyejuk hati dan pikiran para lelaki. Oleh sebab itu, wanita dalam kalimat tersebut pantas diungkapkan dengan idiom buah hati atau kekasih hati.
Baca Juga: Arti Ungkapan Naik Darah
Salah Arti Penggunaan Idiom Buah Hati
Salah arti dapat terjadi karena salah memilih kata, tidak mengetahui secara jelas, ikut-ikutan atau karena kalimat tidak diteruskan kemudian diikuti oleh orang lain. Buah hati sebenarnya banyak salah penggunaan. Masyarakat menilai buah hati memiliki arti anak. Padahal buah hati memiliki arti kekasih tercinta, lebih spesifik lagi, buah hati dianggap anak yang masih kecil atau belia. Padahal anak memiliki idiom sendiri yaitu buah cinta.
Contoh penggunaan yang salah yaitu, pasangan suami istri itu merindukan kehadiran buah hati. Maksud buah hati pada kalimat tersebut ialah anak namun buah hati tidak tepat mewakili arti anak. Buah cinta adalah idiom yang tepat untuk mengungkapkan anak pada kalimat tersebut.
Itulah ulasan singkat mengenai arti ungkapan buah hati beserta contohnya, dengan mempelajari dari contoh akan memahami lebih dalam arti sesungguhnya dari idiom buah hati ini. Setelah membaca ulasan ini, diharapkan meminimalisir kesalahan yang umum terjadi di masyarakat.
