Arti Ungkapan Gunung Es Adalah ? Contoh Dalam Kalimat

ARTI GUNUNG ES

Arti Gunung Es – Tidak jarang kita mendengar jangan hanya melihat seseorang dari tampak depannya saja. Kita harus mengenalnya secara mendalam untuk tahu sifat seseorang yang sebenarnya.

Sama hal nya dengan ketika kita ingin memecahkan suatu masalah. Kita harus melihat akan permasalahan tersebut. Nah fenomena tersebut berkaitan dengan ungkapan gunung es.


Apa Arti Ungkapan Gunung Es?

Apa Arti Ungkapan Gunung Es

Jika dilihat dari konsep fisika bagian terluar gunung es hanya terlihat sekitar 20 persen saja. Sedangkan sisanya 80% berada dibagian bawah laut. Arti ungkapan gunung es itu sendiri adalah lebih sedikit sesuatu yang terlihat, dibandigkan sesuatu yang terjadi sebenarnya. Maknanya untuk mengetahui sesuatu secara detail kita harus meneliti bagaimana sesuatu itu bisa terjadi, pasti penyebabnya terdapat dalam akar pertistiwa atau bagian yang tidak terlihat. Untuk lebih jelasnya berikut ini contoh kalimat ungkapan gunung es:

  • Raka memilki bakat tersembunyi yang tidak banyak orang mengetahui layaknya gunung es
  • Ani menyelidiki studi kasus sampai keakarnya seperti gunung es
  • pandanglah seseorang seperti gunung es dengan tidak memandang dari bagian luar saja

Baca Juga: Arti Ungkapan Mata Keranjang


Konsep Teori Gunung Es

Konsep Teori Gunung Es

Teori gunung es (Iceberg theory) adalah suatu konsep yang dapat kita gunakan untuk menemukan akar dari suatu masalah. Sama hal nya dengan gunung es yang bagian terdalam memilki lapisan yang lebih banyak. Maka dalam suatu pemecahan masalah, kita tidak bisa mengambil kesimpulan dari dasar masalah yang diketahui. Kita harus mencari lagi sumber penyebabnya

Baca Juga: Arti Ungkapan Kuda Hitam


Ungkapan Gunung Es Dalam Teori Gunung Es

Ungkapan Gunung Es Dalam Teori Gunung Es

Selain arti yang telah dijelaskan di atas ada juga arti lainnya, khususnya sesuai dengan teori gunung es yang memang berkaitan. Sehingga dengan mengetahui arti ini juga akan semakin mempermudah memahami ungkapan tersebut. Berikut ulasannya:

1. Bagian Kejadian

Pada bagian ini telah terdapat rangkaian kejadian yang kita ketahui. Rangkaian ini harus kita amati agar kita dapat tahu kejadian secara runtut. Dalam tahap kejadian ini sangatlah penting kita amati, karena biasanya dalam tahap ini masalah tidak terlihat secara menyeluruh. Contoh peristiwa yaitu”virus corona yang terjadi di wuhan china”

2. Bagian Isu aktual

Bagian ungkapan gunung es berikutnya adalah isu aktual. Disini kita akan melihat lebih mendalam akar permasalahan yang terjadi. Guna mendapatkan kesimpulan sumber penyebabnya. Dari penyebab yang kita ketahui akan kita kembangkan menjadi metode yang kita ambil dalam pemecahannya. Contoh penyebab peristiwa nya yaitu “ Di duga pas wuahanan yang menjual macam daging hewan, yang menurut media dapat menyebabkan terjadinya virus corona”

Baca Juga: Arti Ungkapan Kabar Angin

3. Bagian Tema atau judul

Pada bagian ini kita bisa menentukan tema dari permasalahan yang kita amati. Guna memudahkan kita dalam menarik kesimpulan untuk melakukan penyelidikan ditahap berikutnya. Dengan adanya tema kita juga bisa menjadi lebih fokus terhadap masalah yang inin kita pecahkan saja. Contoh peristiwa bagian tema yaitu “virus corona wuhan dan penyebab asal mulanya virus itu berasal”

4. Bagian Pemecahan masalah

Dalam poin ini kita bisa melakukan penyelidikan terhadap masalah yang semakin komplek. Perlu dilakukan penelitian berkala, serta mendatangkan narasumber terkait. Tentu ini tidak membutuhkan waktu yang sedikit, dalam memecahkan masalah sampai tuntas. Contoh poin peristiwa bagian pemecahan masalah “ dengan mendatangkan pakar ahli kimia, sejumlah ahli medis,sample orang yang pernah kepasar wuhan, serta orang pertama yang terjangkit virus tersebut.

Nah itu dia arti ungkapan gunung es serta korelasinya terhadap Iceberg theory. Kesimpulan yang bisa diambil dari arti ungkapan ini adalah jangan mudah mengambil kesimpulan jika kita tidak tahu kejadian yang sebenarnya. Ada baiknya bertanya terlebih dahulu atau membaca informasi dari source yang dapat dipercaya. Agar tidak salah kaprah dalam mengambil kesimpulan dalam suatu fenomena.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *