Siklus Hidrologi

Siklus Hidrologi

Siklus Hidrologi – Air merupakan benda yang mutlak dibutuhkan oleh semua makhluk hidup, termasuk manusia. Komponen abiotik ini akan selalu dibutuhkan oleh setiap makhluk hidup.

Lalu dari mana manusia mendapatkan air untuk mencukupi kelangsungan hidupnya? Untuk menjawabnya mari tingkatkan pengetahuan dengan belajar mengenai siklus hidrologi.


Apa Itu Siklus Hidrologi?

Apa Itu Siklus Hidrologi

Perlu diketahui bahwa yang dimaksud dengan siklus hidrologi adalah suatu siklus yang terjadi untuk menghasilkan air dan menjaga agar air tetap ada atau tetap berjalan. Istilah ini merupakan penyebutan lain untuk siklus air.

Oleh sebab itu pengertian dari siklus ini adalah proses air dari atmosfer/awan yang jatuh ke bumi, lalu air kembali ke atmosfer atau menguap menjadi awan dan kembali lagi jatuh ke bumi. Dikarenakan terjadi secara berulang-ulang, maka disebut sebagai sebuah siklus. begitu seterusnya, berulang-ulang tanpa putus.


Fungsi Siklus Hidrologi

Fungsi Siklus Hidrologi

Setiap hal yang terjadi di alam memiliki maksud dan fungsi tertentu. Demikian halnya dengan siklus hidrologi mampu mempertahankan ketersediaan air dibumi, juga menjaga jumlah intensitas air hujan. Selain itu, adanya siklus ini juga mampu menjaga suhu dan cuaca di bumi agar semuanya berjalan teratur. Terlebih, siklus ini pun membuat keseimbangan makluk hidup dan lingkungannya.

Baca Juga: Pengertian Pasar Modal Adalah


Jenis-Jenis Siklus Hidrologi

Jenis Jenis Siklus Hidrologi

Jika belajar tentang siklus hidrologi pasti juga harus belajar tentang jenis-jenisnya. Secara rentang waktu dan proses, siklus ini dibedakan menjadi tiga yakni pendek, sedang, dan panjang. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan berikut:

1. Siklus Pendek

Dikatakan siklus pendek karena terjadi dalam perputaran ruang yang pendek. Proses terjadinya siklus ini hanya berlangsung di laut. Yaitu ketika air laut menguap dan terkondensasi menjadi awan, dan kemudian turun hujan langsung di atas laut. Singkatnya air laut menguap menjadi hujan yang kembali ke laut.

2. Siklus Sedang

Yang kedua yaitu siklus sedang. Ini terjadi ketika air laut menguap, terkondensasi menjadi awan, lalu awan diterbangkan oleh angin menuju ke daratan. Kemudian hujan pun turun di daratan yang berasal dari awan hasil kondensasi uap air laut ini. Selanjutnya hujan yang turun meresap ke dalam tanah maupun menjadi air permukaan yang akhirnya kembali ke laut.

3. Siklus Panjang

Hampir sama dengan siklus sedang, hanya saja di sini awan yang terbentuk dair kondensasi uap air laut terbawa hingga ke dataran dan pegunungan. Di daerah pegunungan, yang turun bukanlah hujan, melainkan kristal es dan salju. Jatuhnya kristal es dapat menjadi hujan es ataupun salju yang berbentuk gletser, sehingga akan masuk ke sungai dan akhirnya akan kembali lagi ke laut lagi.

Baca Juga: Pengertian Literasi Adalah


Aktivitas yang Ada dalam Proses Siklus Hidrologi

Aktivitas Yang Ada Dalam Proses Siklus Hidrologi

Siklus Hidrologi secara umum terjadi pada seluruh air yang ada di bumi ini akan menguap dan terkondensasi menjadi awan. Lalu, titik titik air jatuh ke bumi dalam bentuk hujan, bisa juga dalam bentuk es atau salju. Setelah itu air hujan akan jatuh ke bumi kemudian terserap ke dalam celah atau pori tanah. Air tersebut juga akan terus mengalir hingga ke danau atau sungai dan laut.

1. Evaporasi

Tahap pertama yang ada dalam siklus ini adalah tahap evaporasi. Pada tahap ini air yang berada di muka bumi seperti di laut, sungai dan lain sebagainya akan menguap menjadi uap air. Semua sumber air yang ada di bumi semisal laut, sungai biasa disebut badan air. Air yang ada di badan air tersebut menguap dikarenakan adanya panas dari sinar matahari.

Jadi istilah singkatnya proses penguapan dari badan air disebut dengan evaporasi. Selain itu, dalam evaporasi pun terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi. Di antaranya adalah suhu air, suhu udara/atmosfer, sinar matahari (radiasi), tekanan udara, kelembaban, dan kecepatan angin

2. Transpirasi

Proses penguapan tidak hanya terjadi sebatas pada air yang berada badan air seperti sungai, laut dan sebagainya tetapi juga terjadi pada tiap makhluk hidup. Namun istilah transpirasi ini digunakan pada hewan dan tumbuhan. Transpirasi merupakan proses penguapan yang terjadi pada bagian hewan dan tumbuhan.

Cairan yang terletak pada tubuh tumbuhan maupun hewan akan menguap menjadi uap atau gas. Setelah cairan pada hewan atau tumbuhan menguap, maka uap tersebut akan naik ke atmosfer. Transpirasi sendiri prosesnya hampir sama dengan evaporasi. Bedanya, proses ini terjadi pada hewan dan tumbuhan. Oleh karena itu uap air yang dihasilkan pada proses ini cenderung lebih sedikit.

Faktor yang bisa mempengaruhi proses ini disebut sebagai faktor meteorologis. Artinya hanya ada satu faktor utama, yakni sinar matahari. Ini dikarenakan proses ini hanya terjadi pada siang hari, di mana stomata tumbuhan akan membuka. Di samping itu, setiap tumbuhan memiliki ukuran stomata dan kandungan air yang berbeda. Jenis dan kelembaban tanah pun turut mempengaruhi proses ini.

3. Evapotranspirasi

Evotranspirasi adalah proses yang menggabungkan kedua tahap yaitu tahap evaporasi dan tahap transpirasi. Pada tahap Evapotranspirasi akan menghasilkan uap air yang banyak. Selain dari badan air, uap air juga disokong dari penguapan pada makhluk hidup. Tahap ini juga sangat mempengaruhi siklus karena berperan pada penguapan.

Baca Juga: Pengertian Website Adalah

4. Sublimasi

Sublimasi memiliki arti sebuah proses perubahan wujud yaitu perubahan molekul cair menjadi molekul gas. Gas tersebut akan menuju ke arah atas yaitu arah atmosfer. Contoh sublimasi adalah perubahan es di kutub maupun di pegunungan yang tanpa proses mencair.

5. Kondensasi

Pengertian dari kondensasi adalah proses perubahan wujud dari uap air menjadi titik-titik air. Tidak hanya titik titik air tetapi pada proses ini juga bisa merubahnya menjadi partikel es. Partikel es yang dihasilkan berukuran sangat kecil, perubahan ini disebabkan oleh suhu yang dingin pada ketinggian tertentu. Jika semakin banyak partikel es maka awan juga akan semakin berwarna hitam.

6. Adveksi

Adveksi adalah tahap pada siklus panjang dalam hidrologi. Proses yang terjadi pada tahap ini adalah perpindahan titik titik air dari satu tempat ke tempat lainnya atau perpindahan awan sehingga akan menyebar. Perpindahan ini bisa terjadi karena adanya bantuan angin dan bisa jadi akan berpindah dari lautan ke daratan begitu pula sebaliknya.

7. Presipitasi

Presipitasi merupakan proses saat awan tidak mampu lagi menahan banyaknya titik titik air yang dikandungnya. Menyebabkan pada tahap ini semua wujud materi yang jatuh dari atmosfer menuju permukaan bumi bisa berupa cairan, hujan ataupun padat (salju).

8. Proses Infiltasi

Perlu diketahui bahwa air hujan yang turun ke bumi tidak seluruhnya mengalir ke badan air, namun akan mengalir pula ke tanah sehingga ada namanya proses infiltasi. Proses ini adalah tahap akhir yang terjadi dalam siklus perputaran air ini. Infiltrasi ini terjadi karena air meresap ke dalam tanah melalui pori-pori tanah.

Siklus hidrologi merupakan sebuah proses perputaran yang telah ada sejak awal mula bumi ini diciptakan. Hanya saja, karena ketidakmampuan manusia dalam mengelola bumi, manusia pun sering mempermasalahkan hujan sebagai pembawa bencana. Manusia pun perlu berkaca, siapa yang seharusnya dipersalahkan.

Metode Eksperimen

fajar muhsy
4 min read

Pengertian Belajar

miftahul huda
2 min read

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *