Metamorfosis Tidak Sempurna Pada Hewan : Gambar dan Penjelasannya

Metamorfosis Tidak Sempurna

Metamorfosis Tidak Sempurna – Hemimetabola atau disebut dengan metamorfosis tidak sempurna merupakan fase perkembangan dan juga fase pertumbuhan yang terjadi pada seekor hewan. Dimana hewan tersebut akan berubah menjadi hewan yang lebih dewasa.

Seekor serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna hanya melewati 3 fase dalam pertumbuhannya yaitu fase telur, fase nimfa dan dewasa atau imago.

Dengan adanya 3 fase itu pun seekor serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna tidak memiliki perubahan bentuk tubuh sejak fase nimfa hingga fase imago. Hal itu dikarenakan serangga tersebut tidak melewati fase pupa dimana perubahan tubuh akan terjadi oleh sebagian hewan di fase ini.


Penjelasan Singkat Mengenai Metamorfosis

Penjelasan Singkat Mengenai Proses Metamorfosis Nyamuk

Fase metamorfosis sendiri sebenarnya ada 2 yaitu fase sempurna dan juga fase tidak sempurna. Keduanya memiliki perbedaan yang terletak di fase pupa. Jika pada fase sempurna maka hewan akan mengalami fase pupa, maka justru sebaliknya pada fase tidak sempurna hewan tidak mengalaminya.

Metamorfosis sendiri berarti perubahan atau perkembangan secara biological yang dapat terjadi pada makhluk hidup (terutama hewan). Dimana proses kehidupan tersebut berawal dari telur hingga menjadi hewan dewasa dengan beberapa perubahan signifikan yang ada di anatomi tubuhnya.

Proses metamorfosis akan mempengaruhi perubahan di beberapa segi seperti segi morfologi dan fisiologis dikarenakan oleh pertumbuhan dan diferensiasi sel baik secara radikal ataupun dinamik.


Ciri-Ciri Dari Metamorfosis Tidak Sempurna

Ciri Ciri Dari Metamorfosis Tidak Sempurna

Hewan yang mengalami ketidaksempurnaan dalam bermetamorfosis memiliki 2 cir-ciri dalam tahap tumbuh dan juga kembangnya. Berikut ciri-cirinya.

1. Memiliki Fase Metamorfosis Yang Sama Namun Jangka Waktunya Berbeda

Setiap hewan yang mengalami ketidaksempurnaan dalam fase metamorfosis pasti memiliki proses metamorfosis yang hampir sama dengan fase sempurna. Namun jangka waktu dari setiap metamorfosis hewan akan berbeda. Hal ini dipengaruhi dari program genetik di dalam tubuhnya yang memproses pertumbuhan secara berbeda tergantung dari masing-masing hewan.

2. Perubahan Yang Terjadi Pada Tubuh Hewan Hanya Pada Anggota Tubuh Yang Belum Lengkap Saja

Hal ini dipengaruhi dengan proses pupa yang dilewati oleh hewan yang mengalami metamorphosis tidak sempurna sehingga bentuk tubuhnya akan signifikan sejak proses nimfa ke proses imago. Salah satu hewan yang mengalami ketidaksempurnaan dalam bermetamorfosis adalah belalang. Seekor belalang yang akan memasuki fase belalang dewasa akan mengalami perubahan di bagian sayapnya saja sedangkan anggota tubuh yang lainnya tidak ada perubahan sama sekali.


Fase-Fase di Dalam Metamorfosis Tidak Sempurna

Fase Fase Di Dalam Metamorfosis Tidak Sempurna

Agar menjadi hewan yang utuh dan sempurna maka hewan harus melewati beberapa tahapan. Untuk metamorfosis tidak sempurna sendiri memiliki 3 fase yaitu fase telur, fase nimfa dan fase imago. 3 fase ini memiliki prosesnya masing-masing. Berikut ini penjelasannya.

1. Fase Telur

Fase yang pertama adalah fase telur. Dimana hewan induk yang akan bermetamorfosis menyimpan semua telurnya. Menyimpan semua telur di tempat yang sangat aman agar embrio tetap terjaga dan tidak mudah dijangkau hewan lain. Pada cangkang telur hewan juga terdapat lapisan yang terdiri dari zat kitin. Zat ini memiliki fungsi yang sangat baik untuk melindungi embrio sampai menetas dan menjadi nimfa.

  Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia Beserta Gambar Penjelasan

2. Fase Nimfa

Fase ini merupakan pembentukan organ bagi hewan dari fase sebelumnya. Hewan metamorphosis tidak sempurna akan langsung membentuk menjadi hewan dewasa tanpa menunggu proses berikutnya.

3. Fase Imago

Pada fase terakhir ini, seekor hewan akan mengalami perubahan ketika mendekati musim reproduksi atau hanya kepada hewan dewasa saja. Karena pembentukan sel yang terjadi di fase nimfa sudah terjadi secara sempurna, maka fase imago hanya sebagai pelengkapnya saja.


Jenis-Jenis Hewan Yang Mengalami Ketidaksempurnaan Metamorfosi

Jenis Jenis Hewan Yang Mengalami Ketidaksempurnaan Metamorfosis

Hewan yang ada di bumi tidak semua mengalami fase metamorfosis yang sempurna. Terdapat beberapa hewan lain yang mengalami ketidaksempurnaan dalam bermetamorfosis. Berikut beberapa jenis hewannya:

1. Kecoa

Kecoa mengalami metamorphosis tidak sempurna dikarenakan proses perkembangan hidupnya yang lumayan singkat. Pada fase telur, kecoa akan dilindungi oleh sejenis kapsul bernama ootheca yang berfungsi sebagai cangkang dan akan menetas pada 28 hari kemudian.

Setelah telur menetas, kecoa akan mengalami fase berikutnya yaitu nimfa dimana kecoa akan mengalami pergantian kulit sebanyak 5 sampai 7 kali. Fase ini berlangsung selama 60 hari sampai akhirnya kecoa memasuki fase imago. Pada fase imago, kecoa dewasa akan siap bereproduksi dan berhenti berkembang kembali.

2. Belalang

Sama halnya dengan kecoa, belalang pun termasuk dalam hewan dengan metamorfosis tidak sempurna. Hal ini dikarenakan dengan telur belalang hanya akan menetas apabila kondisi lingkungan dalam keadaan baik. Telur belalang yang sudah menetas selanjutnya akan berubah menjadi bayi belalang dan berwarna putih di fase nimfa namun belalang belum memiliki sayap.

Belalang akan mengalami fase nimfa selama 25 hingga 40 hari. Fase ini juga juga bisa lebih lama sampai akhirnya belalang mengalami pergantian kulit 4 hingga 6 kali. Pada pergantian kulit yang keenam kali akan tampak sayap kecil yang baru tumbuh dan proses nimfa berakhir dengan ditandai awal proses imago yaitu belalang dewasa.

3. Jangkrik

Jangkrik yang biasanya digunakan sebagai pakan ternak merupakan salah satu hewan yang mengalami metaformosis tidak sempurna. Ketika pada fase telur, metamorfosis jangkrik terjadi hanya dalam waktu 3 hari saja. Setelah itu jangkrik akan langsung memasuki fase nimfa dan fase imago secara bersamaan dalam kurun waktu 40 hari.

Jangkrik sendiri membutuhkan waktu selama 83 hari untuk berproses dalam fase telur hingga fase imago. Jangkrik akan berubah menjadi jangkrik dewasa ketika memasuki fase imago dan memasuki masa siap kawin. Apabila jangkrik sudah berumur cukup, biasanya akan dijual kembali oleh para petani sebagai pakan unggas.

4. Capung

Capung juga termasuk dalam golongan hewan yang metamorfosisnya mengalami ketidaksempurnaan. Hal ini dikarenakan proses metamorfosisnya yang cukup singkat pula. Capung mengalami fase telur dimana telur capung akan menetas pada dua hari hingga satu minggu kemudian.

Setelah itu capung akan memasuki fase nimfa dimana larva capung akan berkembang melalui media air. Capung dapat bernafas di air dengan menggunakan insangnya. Pada fase nimfa, capung akan sering berganti kulit sebelum akhirnya memasuki fase berikutnya yaitu fase imago.

Memasuki fase imago, capung melakukan proses perlengkapan metamorfosisnya. Dengan melewati fase imago maka capung sudah berubah menjadi capung dewasa. Umumnya, pada proses imago ini capung dewasa akan berubah menjadi mangsa bagi para hewan yang lebih besar darinya. Umur bertahan hidup seekor capung dewasa adalah sekitar 2 bulan. namun apabila capung dewasa dapat bertahan hidup biasanya dapat mencapai maksimal 4 bulan.

Capung sendiri merupakan serangga purba karena keberadaannya telah ditemukan sejak 300 juta tahun yang lalu. Capung sendiri memiliki tubuh atau Libellula depressa yang terdiri dari bagian yaitu kepala dengan mata besar, dada atau thorax dengan 4 sayap panjang dan dilengkapi 3 pasang kaki serta perut atau abdomen dengan 10 segmen.

Itulah penjelasan mengenai metamorfosis tidak sempurna. Tentu saja 3 hewan diatas bukanlah satu-satunya hewan yang mengalami metamorphosis tidak sempurna. Tanda yang paling mudah dilihat apabila ingin meneliti tentang metamorphosis tidak sempurna dapat diketahui melalui perubahan bentuk tubuh antara fase telur dan fase nimfa

Apabila hewan memiliki perubahan yang sudah cukup sempurna ketika baru memulai fase nimfa maka sudah dapat dipastikan hewan tersebut mengalami metamorphosis tidak sempurna.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *