Metamorfosis Lalat – Lalat merupakan salah satu serangga yang banyak ditemui, baik itu di rumah atau dimana pun. Metamorfosis lalat termasuk ke dalam metamorfosis sempurna yang melewati beberapa fase hingga menjadi lalat dewasa. Serangga ini kenal sebagai pembawa bibit penyakit, hal tersebut disebabkan tidak lain karena habitat lalat yang suka berada di tempat kotor, bau atau busuk.
Lalat memiliki habitat di tempat – tempat yang lembab, bekas kotoran binatang lain, tanaman yang membusuk dan tempat sampah. Dengan habitat seperti ini, tidak bisa dipungkiri bahwa lalat adalah hewan yang kotor. Lalat bisa menyebarkan penyakit dengan cara menghinggap di makanan atau minuman yang akan dimakan manusia.
Jika terdapat makanan atau minuman yang telah dihinggapi lalat, bisa dijamin makanan tersebut telah terkontaminasi dengan kuman yang bisa menyebabkan penyakit. Jumlah kuman yang bisa terbawa oleh lalat adalah sebayak 125 ribuan, sehingga solusi paling amannya, jika sudah dihinggapi lalat lebih baik disingkirkan.
Meskipun memiliki kesan buruk, kini lalat juga banyak dimanfaatkan sebagai organisme pengurai dan juga pakan ternak. Namun, untuk bisa dijadikan pakan hanya ada pada satu fase saja dari seluruh rangkaian metamorfosis lalat, yaitu pada fase larva.
Metamorfosis Lalat
Lalat merupakan hewan dari ordo Diptera yang memiliki spesies terbanyak. Jenis lalat sangat banyak sekali, yang paling banyak ditemui adalah lalat rumah dan lalat buah. Metamorfosis lalat tergolong ke dalam metamorfosis holometabola atau metamorfosis sempurna.
Dikatakan metamorfosis sempurna karena lalat mengalami empat fase atau tahapan yang harus dilalui. Empat tahapan tersebut diantaranya adalah telur, larva, pupa, dan imago. Dari semua proses metamorfosis tersebut, umur lalat tidak lah panjang, hanya sekitar 28 hari saja
Baca Juga: Hewan Terbesar di Dunia
Fase – Fase Metamorfosis Lalat
Seperti yang disebutkan sebelumnya, bahwa lalat adalah serangga yang mengalami metamorfosis sempurna. Lalat melewati beberapa fase dalam metamorfisnya, berikut adalah beberapa fase tersebut.
1. Telur
Fase pertama dari serangkaian metamorfosis lalat dimyali dari telur. Lalat betina yang telah siap untuk dibuahi spermatozoa dari lalat jantan akan menghasilkan telur. Betina akan meletakkan telurnya secara berkelompok dengan betina lain dalam suatu habitat. Pada umumnya, betina akan meletakkan telurnya dengan cara ditempelkan pada tempat – tempat yang kotor.
Betina harus mempertimbangkan ketersediaan pakan untuk larva setelah telur menetas. Selain sumber makanan, betina juga harus mempertimbangkan tempat bertelurnya dari pada predator. Tempat kotor dipilih karena akan aman dari dari serangan predator, karena tidak mungkin ada yang menjangkaunya.
Pada fase telur ini membutuhkan waktu satu hari saja, dan telur akan menetas menjadi larva lalat. Jangka waktu yang sangat singkat, itulah mengapa populasi lalat sangat membludak. Mengingat juga jangka waktu hidup lalat yang hanya 28 hari.
Telur lalat memiliki bentuk bulat agak lonjong. Warna dari telur lalat adalah putih dan memiliki panjang sekitar satu sampai dua millimeter. Dalam satu kali bertelur, lalat betina bisa meghasilkan kurang lebih 500 lebih telur lalat. Namun, jumlah tersebut sesuai dengan spesies dan tempat betina meletakkan telurnya.
2. Larva
Memasuki fase metamorfosis lalat berikutnya yaitu larva. Setelah satu hari sejak telur diletakkan, telur – telur tersebut akan menetas menjadi larva. Sejak larva ini keluar, ia akan langsung mencari makan di dekatnya. Oleh karena itu betina harus benar – benar memastikan bahwa di tempat ia bertelur terdapat banyak sumber makanan.
Larva atau yang bisa dikenal dengan belatung ini akan terus makan untuk menyiapkan dirinya masuk kedalam fase metamorfosis berikutnya. Pada fase ini, larva akan melewati tiga tahapan, yaitu di antaranya adalah larva instar I, larva instar II dan larva instar III. Seluruh tahapan ini disebut dengan post embrionik.
Periode pembagian tersebut berdasarkan pergantian kulit yang terjadi sebanyak 3 kali dalam jangka waktu tujuh hingga sepuluh hari. Seiring dengan pergantian kulit tersebut, ukuran tubuh larva akan semakin membesar dan semakin mengeras. Pergantian kulit ini juga disebut dengan proses molting.
Larva lalat membutuhkan waktu dua hari dan ia akan melanjutkan ke fase metamorfosis selanjutnya. Setelah masa larva instar selesai, secara naluri mereka akan mencari tempat berlindung, agar pada fase selanjutnya mereka bisa melewatinya dengan aman dan sukses.
3. Pupa
Baca Juga: Hewan Berbadan Lunak
Fase metamorfosis lalat selanjutnya adalah pupa. Periode ini juga bisa disebut dengan masa inaktif atau tidak aktif. Hal tersebut dikarenakan larva akan mencari tempat yang aman dan gelap, terhindar dari sinar matahari secara langsung dan mulai membungkus tubuhnya hingga disebut dengan pupa.
Pupa memiliki bentuk seperti kokon dengan tekstur yang keras. Warna dari pupa lalat adalah coklat. Pada fase pupa ini, memerlukan jangka waktu selama satu minggu. Selama proses tersebut, pupa akan terus membelah. Pupa akan secara perlahan membentuk sepasang sayap dan setelah hari ke tiga hingga ke enam pupa akan siap menjadi lalat dewasa.
4. Imago (Lalat Dewasa)
Fase terakhir dari serangkaian metamorfosis lalat adalah imago atau lalat dewasa. Setelah pupa berumur sekitar tiga hari, maka pupa akan berubah menjadi imago atau lalat dewasa. Pada awal imago keluar, ia akan mulai belajar terbang dan mencari makan.
Makanan dari imago adalah zat – zat organic atau makanan – makanan yang telah membusuk. Mengingat masa hidup lalat yang pendek, lalat betina akan siap melakukan reproduksi saat berumur tiga sejak menjadi imago.
Secara morfologi, lalat dewasa akan memiliki sepasang sayap. Lalat juga akan dilengkapi dengan halter yang ada di sayap belakang. Pada bagian kepala, lalat dilengkapi dengan mata majemuk dan antenna, serta tipe mulut lalat adalah mandibula.
Sehingga di fase metamorfosis lalat yang terakhir ini mereka akan kembali melakukan reproduksi untuk bisa memiliki generasi lalat penerusnya. Melakukan perkawinan dan betina akan kembali mencari tempat untuk bertelur.
Baca Juga: Contoh Hewan Reptil
Reproduksi Lalat
Soal reproduksi, lalat betina memiliki kelamin yang bisa diputar hingga pada posisi tertentu. Ketika lalat melakukan perkawinan, jantan akan terbang di atas lalat betina dan lalu akan berbalik kearah yang berlawan untuk melakukan perkawinan. Lalat akan memanfaatkan musim kawin sebaik mungkin dengan kawin secara efektif, sehingga bisa meningkatkan populasi lalat selanjutnya.
Setelah semua proses selesai, dan si betina telah meletakkan telur – telurnya, maka para lalat dewasa hanya tinggal menunggu waktunya untuk meninggal dan berharap untuk generasi lalat selanjutnya bisa tumbuh dengan populasi yang lebih besar.
Lama Waktu Metamorfosis Lalat
Seluruh proses metamorfosis lalat hanya membutuhkan waktu kurang lebih 21 hari. Waktu yang sangat singkat. Dari seluruh ulasan tentang metamorfosis lalat, bisa disimpulkan bahwa lalat adalah serangga yang bermetamorfosis sempurna, dengan empat fase, yaitu telur – larva – pupa dan imago atau lalat dewasa.
Itulah sedikit ulasan tentang metamorfosis lalat. Sebenarnya, metamorfosis dari setiap serangga tidaklah jauh berbeda satu sama lain. Namun, beberapa serangga ada yang tergolong dalam metamorfosis tidak sempurna, seperti belalang, kecoak, dan capung.