Lapisan Ozon : Manfaat, Letak, Fungsi, Dampak dan Cara Melindungi

LAPISAN OZON

Lapisan Ozon – selama ini lapisan ozon atau ozone layer dikenal sebagai bagian atmosfer yang melindungi bumi dari radiasi sinar ultraviolet.

Masalah pada ozone layer ini seperti penipisan atau lubang bisa berdampak luas bagi kehidupan di bumi. Manusia sejatinya harus menjaga lapisan atmosfer yang satu ini agar tidak terjadi pemanasan global yang sangat merusak.

Perilaku sehari-hari manusia kadang tanpa disadari menyebabkan masalah pada lapisan atmosfer ini. Sayangnya sampai sekarang manusia masih sering lupa apa yang seharusnya dilakukan dan yang tidak dilakukan dalam masalah kelestarian ozone layer.


Mengenal Lapisan Ozon

Mengenal Lapisan Ozon

Ozone Layer merupakan bagian dari stratosfer yang paling banyak menyerap radiasi sinar matahari. Lapisan ini mengandung konsentrasi ozone atau O3 tinggi yang terletak pada bagian bawah stratosfer. Ketebalan lapisan ini bervariasi tergantung musim dan letak geografi.

Lapisan ini lebih tipis di dekat khatulistiwa lalu lebih tebal saat mengarah ke kutub. Sedangkan pada musim semi lebih tebal sementara pada musim gugur lebih tipis. Ini terjadi karena pengaruh intensitas cahaya matahari serta pola sirkulasi di atmosfer.

Lapisan ozon ini pertama kali ditemukan oleh ahli Fisika, Charles Gabry dan Henri Buisson pada tahun 1913. Awalnya mereka mengukur radiasi matahari yang sampai ke bumi. Ternyata radiasi tersebut berkurang dan terserap oleh sesuatu di atmosfer. Spektrum dari radiasi yang hilang tersebut kemudian hanya cocok dengan zat kimia, ozone.

Adanya ozon pada lapisan stratosfer sangat diperlukan oleh bumi dan makhluk hidup yang tinggal di sana. Ozone layer menyerap gelombang cahaya ultraviolet yang paling kuat yaitu UV-C dan UV-B. Gelombang cahaya tersebut bisa merusak makhluk hidup yang ada di bumi. Molekul oksigen juga menyerap bagian lain dari cahaya ultraviolet.

Di atmosfer, ozon dan lapisan molekul oksigen secara konstan terbentuk, dihancurkan, dan kembali terbentuk setelah terpapar sinar UV. Atom oksigen bebas sangat reaktif, jadi akan mudah bersatu dengan molekul lainnya. Jika atom oksigen bebas bertabrakan dengan molekul oksigen maka akan membentuk ozon.


Penipisan Lapisan Ozon

Penipisan Lapisan Ozon

Ozone layer memiliki peran yang cukup penting dalam kehidupan di bumi. Ini dapat mengalami penipisan karena adanya zat radikal bebas seperti nitrat oksida(NO), hidroksil(OH), dinitrogen oksida(N2O), bromin(Br) dan klorin(Cl). Walau ada sumber alami dari semua zat itu, tapi konsentrasi bromin dan klorin sempat meningkat karena kegiatan manusia.

Dulu senyawa CFC yang rupanya merusak ozon digunakan pada AC. CFC ini bisa naik ke atas stratosfer dan akan hancur karena ultraviolet. Setelah hancur, akan menghasilkan atom klorin yang bisa menghancurkan molekul ozon. Setelah diketahui bahayanya akhirnya CFC dilarang digunakan pada negara-negara berkembang di tahun 2000.

Jika lapisan ozon menipis, maka sinar ultraviolet yang tak baik bagi makhluk hidup dapat masuk ke bumi. Ini akan membahayakan karena dapat menyebabkan risiko kulit terbakar, kanker kulit, dan katarak. Kanker kulit tentunya sangat berbahaya sehingga sangat disarankan untuk rutin menggunakan tabir surya saat siang hari.

  Contoh Sumber Daya Alam yang Dapat Diperbaharui dan Manfaatnya

Selain istilah penipisan, ada juga yang menyebutnya sebagai lubang ozon yang sebenarnya juga berupa menipisnya ozon. Lubang ozon sendiri sempat ditemukan di Antartika saat musim semi. Selain berdampak pada kesehatan manusia, menipisnya ozon juga dapat berdampak pada hewan dan tanaman. Pertumbuhan tanaman bisa terganggu karena adanya radiasi ultraviolet.


Cara Untuk Mencegah Kerusakan Lapisan Ozon

Cara Untuk Mencegah Kerusakan Lapisan Ozon

Manusia bisa melakukan pencegahan untuk mengurangi risiko menipisnya ozon di atmosfer. Ini perlu dilakukan secara berkelanjutan agar ultraviolet berbahaya tak masuk ke bumi. Berikut ini beberapa cara untuk mencegah kerusakan ozone layer:

1. Menghindari Konsumsi Gas Yang Berbahaya Bagi Ozon

Ozon bisa menipis di atmosfer karena gas berbahaya dari bumi. Gas tersebut antara lain CFC/halogenated hydrocarbon, methyl bromide, dan nitrous oxide. CFC yang dulu sempat digunakan dalam lemari es, saat ini sudah dilarang penggunaannya. Sedangkan methyl bromide biasanya digunakan di bidang pertanian untuk mengatasi masalah hama.

2. Mengurangi Penggunaan Kendaraan Bermotor

Kendaraan bermotor mengeluarkan gas yang tidak baik baik kesehatan manusia maupun atmosfer. Penggunaan kendaraan bermotor ada baiknya dikurangi jika tidak diperlukan. Biasakan untuk menggunakan alat transportasi yang lebih ramah lingkungan seperti sepeda, mobil listrik, atau berjalan kaki.

Jika ada transportasi umum maka sebaiknya digunakan daripada membawa kendaraan bermotor sendiri. Masyarakat sebaiknya mendukung upaya pemerintah mengenai transportasi umum serta ramah lingkungan.

3. Tidak Menggunakan Produk Pembersih Yang Berbahaya Bagi Lingkungan

Tanpa disadari, produk pembersih yang digunakan sehari-hari mengandung berbagai bahan kimia yang berbahaya seperti klorin(Cl). Selain klorin, beberapa zat berbahaya lainnya antara lain PERC, triclosan, QUATS, ammonia, dan sodium hidroksida. Jika bisa sebaiknya menggunakan bahan pembersih yang tidak mengandung bahan-bahan tersebut. Cara paling aman yaitu menggunakan pembersih dari bahan alami.

4. Membeli Produk Lokal

Membeli produk lokal yang tempat produksinya tak jauh dari tempat tinggal ternyata juga bisa membantu menjaga lingkungan. Produk lokal berarti tidak memerlukan transportasi yang jauh sehinga polusi yang dihasilkan lebih sedikit.

5. Menghindari Peralatan Yang Menggunakan CFC

Meskipun CFC sudah dilarang digunakan, namun ada beberapa produsen nakal yang masih menggunakannya. Beberapa barang yang menggunakan CFC antara lain lemari es, AC, semprotan areosol, dan aircraft halon. Lemari es tua kadang ada yang masih menggunakan CFC sehingga perlu diganti dengan yang lebih aman.

6. Menerapkan Gaya Hidup Ramah Lingkungan

Gaya hidup ramah lingkungan atau green lifestyle dapat dilakukan untuk mencegah penipisan lapisan ozon. Cara yang bisa dilakukan antara lain dengan menghemat penggunaan lampu, AC, menghindari parfum semprot yang mengandung aerosol, dan lain-lain. Gaya hidup ini tidak hanya baik pada lingkungan namun pada diri sendiri.

  Metamorfosis Tidak Sempurna Pada Hewan : Gambar dan Penjelasannya

7. Mendirikan Usaha Yang Ramah Lingkungan

Bagi para pemilik usaha, maka menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan bisa menyelamatkan bumi dan lapisan atmostfer. Apalagi jika usaha yang didirikan berupa produk yang ramah lingkungan. Ikut serta dalam pelestarian lingkungan sendiri sudah menjadi tanggung jawab pribadi maupun perusahaan.


Kebijakan Pemerintah Terkait Perlindungan Ozon

Kebijakan Pemerintah Terkait Perlindungan Ozon

Pemerintah Indonesia telah mengesahkan Montreal Protokol yang berkaitan dengan zat-zat yang berbahaya bagi ozone layer. Protokol tersebut merupakan hasil persidangan dari beberapa negara yang bertujuan untuk kelestarian bumi. Pemerintah mendukung pelarangan penggunaan zat-zat yang dapat merusak tersebut.

Selain mengikuti hasil kesepakatan yang dibuat secara internasional, pemerintah Indonesia juga turut mengeluarkan peraturan. Melalui Kementrian Perindustrian, pada tahun 2007 dikeluarkan Peraturan Menteri Perindustrian terkait pelarangan memproduksi bahan yang merusak lapisan ozon. Peraturan tersebut menyebutkan Bahan Perusak Ozon atau BPO dilarang digunakan pada proses produksi di Indonesia.

Barang-barang yang sudah bebas dari CFC wajib untuk memakai logo yang telah ditentukan. Ini akan mempermudah pengawasan serta baik bagi konsumen yang ingin memilih produk yang aman. CFC sendiri di Indonesia sebelumnya banyak digunakan pada lemari es, alat pemadam api, dan pengatur suhu ruangan.

Perusahaan-perusahaan yang masih melanggar dengan menggunakan atau memproduksi bahan-bahan berbahaya perusak lapisan ozon akan dikenakan sanksi. Sesuai perundang-undangan, perusahaan tersebut bisa mendapatkan sanksi administratif berupa pencabutan izin usaha atau tanda daftar industri. Pengawasan pada perusahaan-perusahaan ini dilakukan oleh Dirjen di Departemen Perindustrian serta berkoordinasi dengan instansi terkait.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *