Ciri-Ciri Puisi Rakyat – Puisi rakyat adalah salah satu jenis puisi lama yang diwariskan oleh nenek leluhur dan memuat nila-nilai luhur yang disajikan dengan cara yang mendidik, menghibur, dan dengan kata-kata yang indah.
Puisi rakyat dapat berupa kepercayaan masyarakat hingga menghasilkan mantra dan memiliki aturan panjang pendeknya kata, dan tekanan suara dalam iramanya.
Ciri-Ciri Puisi Rakyat yang Perlu Kamu Pahami
Berikut ini beberapa ciri puisi rakyat antara lain:
1. Anonim
Pada umumnya puisi ini disampaikan secara turun temurun dari mulut ke mulut sehingga tidak diketahui secara jelas siapa pengarangnya.
2. Terikat Oleh Aturan
Sebagai bentuk puisi lama, puisi rakyat sangat terikat oleh aturan jumlah kata pada barisnya, jumlah baris pada baitnya, serta aturan dalam penempatan pengulangan kata pada rimanya.
3. Bertujuan Mendidik dan Mewariskan Nilai Kehidupan
Kehidupan zaman dahulu sangat kental dengan nilai agama serta norma adat yang berlaku sehingga banyak orang tua yang berupaya mendidik anak-anaknya untuk hidup sesuai dengan aturan-aturan yang ada.
Cara mendidik tersebut dituangkan dalam bentuk puisi yang berisi nilai-nilai kehidupan agar nasehat yang terkandung didalamnya dapat menghibur dan tidak membosankan untuk disampaikan berulang-ulang.
4. Menggunakan Kata-Kata Lama
Dalam puisi rakyat, kita dapat menjumpai kata-kata yang sudah asing digunakan dalam kehidupan masyarakat pada saat ini seperti sauh, niscaya, ayar, tamsik dan kata-kata lainnya.
5. Disampaikan dari Mulut ke Mulut
Puisi rakyat berkembang hingga saat ini karena peran penyampaiannya yang berasal dari mulut ke mulut serta dianggap sebagai bentuk kepercayaan atau nasehat sehingga para anak yang telah menjadi orang tua menyampaikan kembali puisi ini kepada anaknya.
Sebagai puisi lama yang sangat terikat oleh aturan rima dan baris, puisi rakyat juga memiliki beberapa jenis seperti pantun, gurindam, mantra dan syair yang dalam penulisannya haruslah sesuai kaidah-kaidah penulisan yang telah ditetapkan.
Selain berisi tentang nasihat-nasihat kehidupan, puisi lama juga berisi tentang kepercayaan dengan roh halus sehingga dalam jenis mantra selain aturan penulisan penekanan suara dalam membacakan puisi tersebut sangat diperhatikan dengan baik.