Puisi Romansa Sang Pengungkap Cinta

Puisi Romansa

Puisi Romansa – Apa yang pertama kali terbayang dalam pikiranmu saat membaca kata roman?

Keromantisan puisi-puisi dari sosok Roman yang ada dalam serial Roman Picisan bukan?

Pada dasarnya puisi roman memiliki makna yang mirip dengan cerita roman picisan, yaitu puisi yang berisi tentang kisah cinta, dan menjadikan cinta sebagai tema dalam penulisannya.

Puisi roman sendiri tergolong kedalam jenis puisi modern (baru) dan umumnya memiliki penikmat dari kalangan anak muda.

Puisi ini diyakini sebagai ungkapan kasih sayang penulis untuk seseorang yang menjadi inspirasi dalam puisinya.

Karena tergolong kedalam puisi modern, penulisan puisi roman tidak terikat oleh aturan rima dan baris.

Untuk memahami puisi roman lebih jauh, mari kita simak beberapa contoh puisi romansa berikut.

1. Cinta Dalam Diam

CINTA DALAM DIAM

Lorna D.A

Memandangmu dari jauh
Hanya itu yang bisa kulakukan
Berharap kau peka
Berharap kau sadar
Berharap kau mengerti perasaan ini
Meski ku tak pernah mengatakannya
Ataupun memberimu kode
Karena ku hanya lelaki sederhana
Yang berada diantara orang-orang yang menyukaimu
Apa yang akan kulakukan dengan perasaan ini??
Jawabannya adalah
Ku akan menjaganya
Meski tak ada kepastian yang meyakinkanku
Namun ku percaya
Cinta ini begitu tulus
Hanya Untukmu

Puisi tersebut menggambarkan ungkapan cinta tulus sang penulis yang ia rasakan dengan diam-diam.

Penulis menyampaikan keinginan agar cintanya diketahui oleh sang pujaan.

Namun, ia tidak ingin menyatakan cintanya karena suatu rasa tidak percaya diri yang ada dalam diri penulis untuk menyatakan cintanya.

Menurut pemikiran penulis, ada banyak orang yang lebih darinya yang menyukai pujaannya tersebut.

2. Kasmaran

KASMARAN

Malik Abdul

Semerbak melati menyapa hidungku di pagi ini
Capung kecil berterbangan menari-nari
Sekejap mata aku merindukan hadirmu
Sejenak mengingatkanku akan keindahanmu
Karena tiada satu pun alasan
Dari apapun segala keindahan dunia
Hanyalah dirimu yang aku cari
Sampai kapan akan tetap ku nanti
Meskipun harus kencang berlari
Aku akan selalu setia sampai mati

Puisi kasmaran tersebut menggambarkan perasaan penulis yang sedang jatuh cinta.

Ia merasa bahwa kemanapun ia pergi, bayangan sang pujaan selalu saja menghinggapi pikirannya.

Dalam puisi diatas juga tersampaikan sebuah kisah yang diisi oleh kesetiaan cinta walau sang penulis dengan pujaannya sedang terpisah oleh jarak.

3. Rindu

RINDU

Malik Abdul

Dua merpati bergandengan mesra
Mengibaskan sayapnya penuh nuansa cinta
Aku tertegun menyaksikannya
Hanya beberapa saat aku tersadar
Aku merindukan seseorang
Dia yang diam diam kurasa
Iya, aku menyisakan banyak rindu pada satu nama
Rindu yang mengantarkanku pada ujung resah
Yang ku nanti ketika bersama

Puisi ini merupakan ungkapan kerinduan sang penulis dengan kekasihnya.

Sepasang merpati yang digunakan pada awal puisi melambangkan bentuk cinta yang tulus dan dipenuhi oleh kesetiaan.

Pada dasarnya banyak pujangga yang menggunakan merpati dalam kata pada puisi romansa, hal tersebut didukung oleh pengaruh bahwa merpati dianggap sebagai lambang kesetiaan.

4. Pandangan Pertama

PANDANGAN PERTAMA

Malik Abdul

Dalam remang senja aku teringat
Ketika rasa itu menjelma
Aku terbuai dengan merdu suaramu
Termenung menyaksikan senyum terindah
Sampai menuju suatu arah
Yang membawaku larut dalam resah
Resah memikirkanmu aku terperangah
Pandangan itu membuatku melayang
Hingga pada titik dimana aku sedang tak mengerti
Mengapa aku seperti ini
Bahwa cinta masih menguasai
Rasa ini mengalir tiada henti

Jika dilihat dari kata-kata yang dipilih penulis, puisi ini dapat digunakan untuk meluapkan perasaan cinta yang masih ada.

Perpisahan tentu bukanlah suatu hal yang diinginkan sepasang kekasih, tetapi kadang kala perpisahan memang tidak lagi dapat dihindari sehingga menjadi keputusan terakhir.

Dalam puisi di atas penulis menyampaikan perasaannya yang selalu merindukan masa lalu saat masih bersama dengan sang pujaan.

5. Taman

TAMAN

Chairil Anwar

Taman punya kita berdua
Tak lebar luas, kecil saja
Satu tak kehilangan lain dalamnya
Bagi kau dan aku cukuplah
Taman kembangnya tak berpuluh warna
Padang rumputnya tak berbanding permadani
Halus lembut dipijak kaki.
Bagi kita bukan halangan.
Karena
Dalam taman punya berdua
Kau kembang, aku kumbang
Aku kumbang, kau kembang.
Kecil, penuh surya taman kita
Tempat merenggut dari dunia dan ‘nusia

Puisi diatas mengungkapkan cinta yang sederhana yang dimiliki oleh penulis.

Walau sederhana namun cinta tersebut sangatlah indah karena dirasa saling melengkapi tanpa menuntut lebih.

Pada dasarnya cinta memang harus begitu, dapat menerima dan saling mengisi.

Puisi romansa memang terkesan memetafora hingga menghiperbolakan rasa cinta.

Namun pada dasarnya cinta memanglah harus diungkapkan, baik melalui kata-kata maupun pernyataan lisan.

Cinta tidak akan mungkin tersampaikan atau tersalurkan jika kita hanya diam menanti datangnya ia, sang pujaan hati.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *