Zaman Paleolitikum – Sebelum manusia hidup di zaman modern seperti sekarang ini, terlebih dahulu manusia purba hidup di berbagai zaman yang cukup sulit. Salah satunya adalah zaman paleolitikum. Zaman ini terjadi di masa praaksara, dimana manusianya belum mengenal adanya aksara dan tulisan. Cukup sulit bukan?
Perlu diketahui bahwa masa paleolitikum ini dikenal juga dengan nama zaman batu. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan pada masa tersebut, alat-alat yang digunakan masyarakatnya mayoritas terbuat dari batu. Mulai dari perabotan untuk rumah tangga sampai alat berburu, semuanya dari batu.
Lantas, seperti apakah sebenarnya ulasan lengkap terkait hal penting di masa paleolitikum tersebut? Maka dari itulah, yuk belajar sejarah dengan ulasan lengkapnya di bawah ini.
Seperti Apakah Masa Paleolitikum Itu?
Seperti yang dijelaskan secara singkat di ulasan awal, zaman paleolitikum dikenal juga dengan sebutan zaman batu. Tepatnya adalah zaman batu tua yang mana terjadi sekitar 50-10 ribu tahun yang lalu di masa praaksara. Masa paleolitikum ini terjadi saat zaman es yang ada dalam periodesasi kehidupan bumi mulai berakhir.
Masa paleolitikum disebut dengan nama zaman batu tua karena kehidupan manusianya. Dalam masa ini, manusia purba menggunakan peralatan yang bahannya terbuat dari batu yang alami. Jadi, peralatannya tersebut menjadi sangat kasar karena tidak dipoles.
Pembagian Masa Paleolitikum
Zaman paleolitikum ternyata dibedakan menjadi tiga masa yang berbeda. Pembagian tersebut didasarkan pada bagaimana manusia purba mengenal lingkungannya. Pembagian masa paleolitikum tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Masa Paleolitikum Tua
Pada masa paleolitikum tua, terjadilah sesuatu hal yang sangat penting. Di masa ini, manusia purba mulai mengenal akan sebuah kebudayaan. Manusia purba mencoba membuat sesuatu untuk membuat pekerjaan mereka menjadi mudah. Peralatan yang dibuat tidak lain adalah dari batu. Mereka menghancurkan batu tersebut untuk menghasilkan batu yang tajam.
2. Masa Paleolitikum Madya
Di masa paleolitikum madya ini, manusia purba mulai mengenal dan memiliki sebuah kepercayaan. Hal ini diketahui dari penemuan artefak dalam situs Mousterian. Dalam artefak tersebut, terlihat adanya pemujaan kepada binatang tertentu di masa itu.
3. Masa Paleolitikum Muda
Berbeda dengan masa paleolitikum tua dan masa paleolitikum madya, manusia purba di masa ini mulai terjadi perkembangan dalam hidupnya. Hal ini terlihat dari penggunaan alat untuk memudahkan kinerja manusia purba. Di masa ini, alat dari batu yang digunakan sudah halus karena proses pemolesan.
Bukan hanya itu saja, mereka juga telah mengenal adanya tombak, pisau dari batu dan panah untuk membantu pekerjaan mereka dalam berburu. Bahkan, keadaan mereka untuk menempati tempat baru juga semakin meluas.
Baca Juga: Zaman Arkaekum
Seperti Apakah Manusia yang Hidup di Masa Paleolitikum?
Manusia purba yang hidup di zaman paleolitikum adalah manusia yang cara berjalannya tegak, atau biasa dikenal sebagai Pithecanthropus Erectus. Manusia purba ini menggunakan peralatan dari batu kasar yang belum dipoles untuk membantu pekerjaannya.
Mereka juga hidup dengan berkelompok dengan cara nomaden atau berpindah-pindah. Cara hidup nomaden ini dilakukan untuk berburu makanan agar kebutuhannya tercukupi. Dalam mengolah makanannya, manusia purba jenis ini menggunakan cara yang sederhana.
Bukan hanya manusia purba jenis Pithecanthropus Erectus saja yang hidup di masa paleolitikum. Di Indonesia juga ditemukan fosil dari Meganthropus Paleojavanicus, Homo Wajakensis, dan Homo Soliensis. Fosil-fosil tersebut ditemukan di dekat aliran Bengawan Solo.
Baca Juga: Zaman Batu
Bagaimanakah Ciri-Ciri Masa Paleolitikum Itu?
Masa paleolitikum berbeda dengan masa-masa sebelumnya. Untuk mengenal masa paleolitikum lebih jelas lagi, berikut ini akan diulas ciri-ciri dari zaman paleolitikum secara lengkap.
1. Hidup yang Nomaden
Ciri utama manusia purba yang hidup di masa paleolitikum adalah cara hidupnya yang nomaden. Mereka memilih berpindah-pindah tempat karena tempat yang ditinggali tidaklah kokoh. Jadi, mereka harus selalu pindah untuk mempertahankan hidupnya.
Manusia purba di masa ini bisa hidup di gua, padang rumput, dan tempat yang dekat dengan sumber air. Mereka memilih tempat yang dekat dengan sumber air, seperti sungai, pantai, dan laut karena air merupakan hal yang sangat penting. Air dapat digunakan untuk sumber kehidupan dan juga alat transportasi.
2. Hidup dalam Kelompok Kecil
Manusia purba di masa paleolitikum juga memilih tinggal dalam kelompok kecil. Hal ini dimaksudkan agar mereka lebih mudah dalam mencari makanan. Sehingga mereka juga bisa bertahan hidup cukup lama.
3. Sederhana
Semua hal yang berkaitan dengan manusia purba dalam masa paleolitikum berhubungan dengan kesederhanaan. Mulai dari peralatan yang digunakan untuk membantu pekerjaan, yaitu alat sederhana dari batu yang tidak dipoles. bahkan, bahasa yang digunakan mereka untuk berkomunikasi pun juga sangat sederhana.
Baca Juga: Zaman Neolitikum
Seperti Apakah Alat yang Digunakan Manusia di Masa Paleolitikum?
Peralatan yang digunakan pada masa paleolitikum adalah alat daru batu yang kasar. Berikut ini penjelasan lengkap terkait peralatan yang digunakan pada zaman Paleolitikum.
1. Kapak Genggam
Kapak genggam sering disebut sebagai alat pemotong atau chopper. Peralatan batu keras ini banyak ditemukan di Pacitan. Disebut dengan kapak genggam karena alat ini berbentuk selayaknya kapan namun tidak memiliki tangkai untuk pegangan. Jadi, cara menggunakan alat ini adalah dengan digengam.
Untuk membuat kapak genggam ini cukup mudah. Salah satu sisi dari batu dipangkas sampai bersisi tajam. Untuk sisi lainnya, tidak perlu dipangkas karena untuk pegangannya. Kapak genggam ini digunakan manusia purba di masa paleolitikum untuk memotong, menguliti binatang untuk santapan, dan untuk menggali umbi-umbian.
2. Kapak Perimbas
Kapak perimbas merupakan peralatan manusia purba yang memiliki fungsi cukup penting. Alat ini digunakan untuk memahat tulang, merimbas kayu, dan digunakan juga untuk senjata. Peralatan yang digunakan manusia purba ini banyak ditemukan di Pacitan. Maka dari itulah, Ralp Von Koenigswald menyebut alat ini sebagai kebudayaan Pacitan.
Sebenarnya alat ini bukan hanya ditemukan di Pacitan saja, peralatan ini juga ditemukan di Lahat (Sumatera Selatan), Sukabumi (Jawa Barat), Gombong (Jawa Tengah), dan Goa Choukoutieen di Beijing.
3. Alat Berbahan Tanduk Rusa dan Tulang Binatang
Selain peralatan dari batu, alat peninggalan dari zaman paleolitikum juga ada yang terbuat dari tanduk rusa atau tulang binatang. Peralatan yang berasal dari tulang dan tanduk rusa ini disebut sebagai kebudayaan Ngandong.
Peralatan yang terbuat dari tulang kebanyakan adalah alat penusuk seperti belati dan ujung tombak yang bergerigi. Fungsinya adalah untuk mengorek ubi dan juga untuk menangkap ikan.
4. Flakes
Flakes merupakan peralatan pada masa paleolitikum yang berbentuk kecil dan terbuat dari batu Chalcedon. Alat ini digunakan manusia purba untuk mengupas dan mengolah makanan. Flakes ini juga termasuk ke dalam kebudayaan Ngandong. Hal ini dikarenakan flakes juga terbuat dari tulang binatang. Selain untuk mengupas makanan, flakes juga digunakan untuk berburu, mengambil ubi dan buah, serta menangkap ikan.
Bagaimanakah Kebudayaan yang Ada di Masa Paleolitikum?
Di zaman paleolitikum ini, para ahli dari Indonesia berhasil menemukan adanya kebudayaan yang pernah ada. Kebudayaan di masa itu ditemukan di beberapa tempat yang berbeda. Berikut ini adalah uraian lengkapnya.
1. Kebudayaan Pacitan
Kebudayaan Pacitan merupakan salah satu kebudayaan yang ada di masa paleolitikum. Adanya kebudayaan ini ditandai dengan ditemukannya peralatan dari batu dan kapak genggam di Pacitan tahun 1935. Selain di Pacitan, peralatan seperti ini juga ditemukan di berbagai tempat lainnya. Seperti di Lahat, Gombong, Truyan, Maumere, dan tempat lainnya.
2. Kebudayaan Ngandong
Berbeda dengan kebudayaan Pacitan yang ditandai dengan penemuan alat dari batu, kebudayaan Ngandong ini ditandai dengan penemuan peralatan dari tulang binatang, tanduk rusa, ujung tombak yang bergerigi, dan sisik.
Kebudayaan Ngandong ini juga diperkuat dengan penemuan lukisan dalam dinding gua. Lukisan tersebut berbentuk cetakan palem merah dan juga lukisan babi hutan yang ditemukan dalam goa di Sulawesi Selatan.
Itulah ulasan lengkap terkait hal penting yang harus diketahui dari zaman paleolitikum. Sangat banyak bukan hal yang harus kita pahami terkait sejarah Indonesia di zaman dulu ini? Maka dari itulah, yuk belajar! Karena semakin banyak ilmu, maka akan semakin tahu.