Struktur Lapisan Bumi – Pengertian, Ciri ciri, Karakteristik dan Peranannya

LAPISAN BUMI

Lapisan Bumi – Mempelajari mengenai bumi akan memberikan cara pandang baru mengenai fenomena-fenomena alam bisa terjadi dalam kehidupan. Salah satunya adalah mempelajari lapisan bumi.

Dengan mempelajarinya akan dapat mengetahui bagaimana fenomena-fenomena alam seperti medan magnet bumi, pergeseran benua dan samudra, gempa tektonik, serta mengapa pegunungan mengeluarkan magma dapat terjadi.


Pengertian Lapisan Bumi

Pengertian Lapisan Bumi

Pernah mengupas bawang? Sesiung bawang tersusun lembaran-lembaran kulit pembungkus yang bertingkat-tingkat. Apabila dikelupas sedikit demi sedikit akan menemukan isi dari bawang itu sendiri.

Demikian pula bumi tempat manusia tinggal ini. Dari sana dapat dipahami bahwa lapisan bumi adalah suatu susunan bagian-bagian bumi yang bertingkat-tingkat, mulai dari permukaan sampai inti bumi.


Cara Ilmuan Mempelajari Lapisan Dalam Bumi

Cara Ilmuan Mempelajari Lapisan Dalam Bumi

Lapisan yang dapat dilihat langsung dengan mata telanjang adalah lapisan kerak bumi. Lantas bagaimana bisa tahu ada lapisan-lapisan yang lain di dalam bumi?

Jawabannya adalah menggunakan gelombang seismik. Perlu diketahui gelombang seismik terjadi akibat adanya pergerakan di dalam kerak bumi, seperti patahan lempeng atau ledakan. Kejadian itu menimbulkan gelombang energi yang merambat ke seluruh bagian bumi dan dapat ditangkap oleh seismograf.

Melalui menganalisa gelombang tersebut bisa diketahui bahwa gelombang energi itu telah melewati berbagai macam lapisan di dalam bumi, karena kecepatan gelombang tersebut dapat dianalisa apakah ia merambat pada medium padat, cair atau gas, atau lebih spesifiknya merambat dalam zat yang kerapatan jenisnya seberapa. Dengan demikian dapat diprediksi lapisan-lapisan yang dilalui.


Jenis Dan Karakteristik Lapisan Di Dalam Bumi

Jenis Dan Karakteristik Lapisan Di Dalam Bumi

Bumi ini terdiri dari lapisan kerak bumi, lapisan mantel bumi dan lapisan inti bumi. Setiap lapisan tersebut terbagi menjadi beberapa bagian lagi, serta memiliki karakteristiknya masing-masing. Berikut adalah Lapisan-lapisan tersebut serta penjelasannya.

1. Lapisan Kerak Bumi (Crust)

Lapisan teratas dan terluar dari bumi adalah Kerak Bumi. Di lapisan bumi ini mahluk hidup dapat tinggal. Lapisan kerak bumi dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu kerak samudra dan kerak benua.

  • Kerak Samudra kenampakan di atas permukaannya berupa perairan. Kedalamannya kurang lebih 5-10 km. Penyusunnya adalah batuan basalt yang padat dan ditutupi dengan permukaan batu sedimen setebal 800 meter. Di bawah laut ada fenomena pematang tengah samudra, yaitu celah-celah gunung api yang terus menerus mengeluarkan sedimen lava.
  • Kerak Benua kenampakannya di permukaan adalah daratan. Ketebalannya antara 20–70 km. Penyusunnya yang utamanya dari batuan granit dan dibagian bawah batuan basalt yang lebih rapat.

Semakin dalam suhunya akan semakin tinggi, setiap kilometer akan meningkat sekitar 30 °C. Bagian kerak bumi terbawah panasnya bisa mencapai 1.100 °C. Gradien peningkatan panas semakin kebawah semakin menurun, artinya semakin kebawah semakin panas namun peningkatan suhunya tidak semakin tajam.

Kerak bumi disusun oleh unsur-unsur kimia pembentuknya. Unsur yang paling besar adalah Oksigen (O) sebesar 46,6%. Diikuti oleh Silikon (Si) sebanyak 27,7%. Lalu Aluminium (Al) sebesar 8,1%. Besi (Fe) juga ada sebesar 5,0%. Selainnya adalah Kalsium (Ca), Natrium (Na), Kalium (K), dan Magnesium (Mg) yang masing-masing sebesar 3,6%, 2,8%, 2,6%, 2,1%.

Meskipun padat tidak berarti permukaan ini diam, justru lapisan ini bergerak akibat pergerakan dari lapisan dibawahnya. Para peneliti telah menjelaskan bagaimana pergerakan lapisan atas ini sampai terjadi seperti sekarang. Permukaan-permukaan benua yang dikenal sekarang ini dahulunya menjadi satu kesatuan disebut pangea. Akibat pergerakan dari perut bumi terjadi gerakan tektonik yang mempengaruhi posisinya sampai seperti sekarang, terpisah oleh lautan dan samudra.

Sampai saat ini lempeng-lempeng tektonik ini masih bergerak. Terkadang terasa sebagai gempa tektonik, tetapi sering tidak terasa karena pergerakannya bisa hanya beberapa sentimeter pertahun.

2. Lapisan Mantel Bumi (Mantle)

Lapisan bumi yang disebut Mantel Bumi ini juga sering disebut orang dengan istilah selubung bumi. Selain itu juga lapisan ini menjadi lapisan yang paling besar sebesar 83,2% daripada volume bumi. Apabila diperbandingkan dengan massa bumi maka lapisan mantel ini sebesar 67,8%.

Bebeda dengan kerak bumi yang memadat, bagian mantel bumi ini tidak benar-benar padat tetapi cair, atau lebih tepat disebut bersifat plastis. Oleh karenanya lapisan ini sering disebut lapisan estenosfer. Lapisan ini tersusun atas komposisi kimia antara lain magnesium, besi alumunium, kalium, silikon, dan oksigen.

Lapisan Mantel ini merupakan sebab terjadinya pergeseran alias pergerakan lempeng-lempeng. Pergeseran tersebut disebabkan oleh energi panas bumi atau juga bisa disebut gaya konveksi bumi.

Pada bagian mantel yang mendekati kerak bumi, biasanya akan terbentuk magma yang mengkristal. Ini diakibatkan oleh batuan yang masuk ke sela-sela pembatas antara mantel dan lapisan kerak.

Lapisan mantel bumi ketebalannya mencapai sekitar 2.883 km. Sedangkan kepadatan zatnya akan ditemukan sekitar 5,7 gr/cc pada bagian yang mendekati inti, semakin dekat dengan kerak maka kepadatannya semakin rendah hingga 3,3 gr/cc.

Berdasarkan kemampuan kecepatan gelombang seismik menembusnya lapisan mantel dibagi menjadi 3 lapisan. Lapisan mantel atas, dimulai sekitar 7-35 km dari batas kerak yang paling bawah sampai pada sekitar 410 km. Lapisan berikutnya lapisan transisi, sekitar 410-660 km batas kerak paling dasar. Sedangkan lapisan mantel bawah antara 660-2891 km.

3. Lapisan Inti Bumi

Pada bagian pusat bumi ada lapisan bumi yang disebut inti bumi. Inti bumi berada pada jarak antara 2900-6371 km ke dalam pusat bumi. Lapisan inti bumi terdapat dua bagian, yaitu Inti Luar dan Inti Dalam.

Inti Dalam Bumi berada pada kedalaman 5100 hingga ke dalam pusat bumi. Ukuran radiusnya sebesar 1.220 km, atau sama dengan 20% radius dari Bumi itu sendiri, atau juga setara dengan 70% radius bulan. Inti Dalam bumi diperkirakan kepadatan zatnya sekitar 13 kg/L.

Suhu didalamnya diperkirakan 5.430 °C, hampir sama dengan suhu permukaan matahari. Inti Dalam diyakini tersusun dari logam Besi dan Nikel yang padat. Salah satu keyakinan itu adanya medan magnet bumi. Tanpa adanya logam yang padat ilmuan beranggapan tidak mungkin ada medan magnet bumi.

Lapisan Inti Luar bumi tersusun dari logam cair Inti Luar dimulai pada jarak sekitar 2900-5100 km ke pusat bumi. Diyakini tersusun dari besi dan nikel yang merupakan lelehan dari Inti Dalam Bumi. Transisi antara Inti Dalam dan Inti Luar Bumi diperkirakan ada pada jarak 5.150 km di bawah permukaan bumi.

Teori Dinamo tentang inti Luar Bumi menjelaskan bahwa Inti Luar senantiasa berputar dan bergerak. Ini yang memiliki peran menciptakan gaya magnet bumi. Perputaran yang sangat cepat menghasilkan panas dan panas itu merembet melalui mantel dan menyebabkan mantel juga ikut memanas.

Diperkirakan oleh para ahli material penyusun inti bumi berat jenisnya hampir menyamai meteroit logam yang mengandung besi dan nikel. Itulah yang mendasari keyakinan para ilmuan bahwa senyawa besi dan nikel menjadi penyusun utama inti bumi sebesar 88%.

Ternyata lapisan bumi ini sangat mengagumkan. Setiap lapisannya memiliki karakter yang memungkinkan bumi ini berfungsi sebagai mana mestinya sehingga bisa ditinggali dengan nyaman. Itulah wawasan yang perlu diketahui mengenai lapisan-lapisan di bumi ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *