Pantun Betawi – Pantun Betawi merupakan sebuah kebudayaan klasik yang telah melekat dengan suku Betawi. Kebudayaan yang menyangkut penggunaan pantun di Betawi juga sangat melekat erat. Terutama apabila menyangkut budaya Betawi klasik.
Penggunaan pantun di dalam adat Betawi sangat beragam dan menyeluruh di setiap bidang kehidupan. Bahkan adat berpantun dalam sebuah pernikahan merupakan ciri khas dari pernikahan adat khas Betawi.
Meskipun sedemikian lekatnya pantun dengan adat suku Betawi, namun dalam 2 dekade ini tidak muncul seorang maestro budaya betawi sehebat Benyamin Sueb. Hal tersebut dikarenakan kalangan muda yang tak memiliki ketertarikan dengan pantun khas Betawi.
Untuk itulah sangat penting untuk tetap melestarikan adat berpantun khas Betawi. Bukan sekedar berpantun, namun memiliki makna filosofis serta bercirikan adat Betawi. Untuk itulah akan dibahas beberapa jenis pantun Betawi, untuk menambah wawasan kebudayaan.
Pantun Betawi Lucu
Pantun dalam adat betawi yang paling sering muncul di dalam media elektronik adalah yang bertema lucu. Alasan yang membuat pantun jenis ini sangat populer karena tema ini dapat menghibur segala kalangan dan segala umur.
Kelebihan dari tema tersebut tentunya dapat digunakan untuk mengisi beragam acara di media elektronik, yang tentunya memberikan sebuah hiburan yang bisa dinikmati oleh semua orang. Pantun yang mengangkat tema lucu atau humor memang dapat menghibur segala kalangan.
1. Pantun Umum
Namun hal tersebut juga berpotensi untuk menyinggung beberapa pihak dalam waktu yang bersamaan. Karena beberapa bahan lelucon terkadang dapat sangat menyinggung.
Dari pemaparan etika berpantun dengan mengangkat tema humor, ada beberapa aturan yang harus diperhatikan. Berikut adalah beberapa contoh pantun khas Betawi yang mengangkat tema lucu atau humor:
- Jalan-jalan ke Tanjung Priok
- Sambil pake jaket berbulu
- Kalo mata abang lagi ngantuk
- Sini kumpul kita ngopi dulu
- Pergi jauh ke kebun jati
- Buat cari pecahan genteng
- Kalo abang lagi bersedih hati
- Sini kita joget bareng
2. Berbalas Pantun
Pantun tersebut terkesan sedikit kurang menarik apabila berdiri tersendiri. Namun seniman Betawi dapat membuatnya terdengar lebih menarik dengan cara saling berbalas pantun lucu. Berikut adalah beberapa contoh berbalas pantun:
- Hawa dingin bikin pengen makan
- Daripada kita terus ngelamun
- Eh elu jagoan pantun dari mana
- Kok berani nantang pantun
Balasan Pantun:
- Beli makanan di daerah Cikini
- Sambil liat bekas hotel oranje
- Kata orang lu jagoan pantun disini
- Tapi ngapa cuma pantung segitu aje
Baca Juga: Pantun Penutup Pidato
Pantun Betawi Cinta
Dalam budaya Betawi, terdapat pula adat yang menggunakan pantun untuk mengungkapkan rasa cinta. Meskipun dalam hal ini istilah cinta dapat merujuk kepada berbagai hubungan seperti keluarga atau persahabatan.
Namun pada umumnya tema cinta yang diangkat oleh pantun Betawi adalah tentang percintaan remaja. Hal tersebut sangat umum karena tema percintaan dinilai begitu menarik untuk ditelisik. Orang-orang akan merasa sangat terhibur apabila mendengar pantun cinta tentang orang lain dan berusaha menggoda.
Godaan tersebut tentunya ditujukan kepada pasangan yang dimaksudkan di dalam pantun tersebut. tentunya akan menjadi hiburan tersendiri apabila orang yang disinggung di dalam pantun tersebut tersipu malu. Berikut adalah contoh dari pantun tema cinta:
- Pergi ke pasar beli batik
- Lewat jalan yang dilewati si nyonya
- Duhai eneng yang cantik
- Kalau boleh tau siapa namanya
- Panas dalam obatnya alang-alang
- Lebih cocok sambil makan bandeng
- Kalau abang hendak meminang
- Temui ibu bapak di rumah eneng
- Pergi ke pasar beli roti
- Roti lebih enak kalau digoreng
- Abis lebaran nanti
- Abang pergi temui abah eneng
Dalam prakteknya, pantun dengan tema percintaan memang memberikan kesan tersendiri. Baik itu pada orang yang disinggung di dalam pantun, maupun orang yang sering tertawa geli saat mendengarkan.
Namun tentunya isi pantun juga tidak boleh menyinggung pihak tertentu. Karena pantun dengan tema percintaan dapat mengandung kata-kata yang mungkin kurang pantas untuk digunakan.
Pantun Betawi Minta Maaf
Dalam adat ketimuran yang dipakai di Indonesia, silaturahmi merupakan budaya yang tidak dapat dipisahkan. Dan tentunya hal yang pasti dilakukan dalam silaturahmi adalah budaya saling meminta maaf dan memaafkan.
Dalam budaya saling memaafkan tersebut sangat unik apabila melihat kepada tradisi dari suku Betawi yang terkadang masih menggunakan pantun untuk menyampaikan permintaan maaf mereka. Tentunya tradisi tersebut akan terlihat sangat menarik.
Terlebih bagi mereka yang belum pernah melihat secara langsung pantun dipakai untuk mengucapkan permintaan maaf. Contoh dari penggunaan pantun dalam percakapan permintaan maaf seperti berikut:
- Beli baju di tanah abang
- Baju baru bernuansa islami
- Assalamualaikum bang
- Jauh kemari buat silaturahmi
- Kalau ada uang bolehlah menyumbang
- Kalau panas jangan lupa bertopi
- Waalaikumsalam abang
- Mari duduk sambil minum kopi
Pergi ke Puskesmas buat antri
Antri obat buat si Titin
Selamat Idul Fitri
Mohon maaf lahir dan batin
- Pergi ke pasar beli gelas
- Sekalian pula beli daging rendang
- Budaya kite memang jelas
- Saling memaafkan biar ati tenang
- Kue cucur sama rengginang
- Rengginang enak kalo dimakan
- Makan santai di akhir pekan
- Mari ngobrol di ruang depan
Tentunya penggunaan pantun yang saling bersambung seperti contoh di atas akan sangat menarik apabila didengarkan secara langsung, terutama dari 2 orang yang dapat mengucapkan secara fasih. Bahkan akan menjadi hal yang unik apabila dilakukan secara lancar.
Meskipun dalam penggunaannya sedikit sulit, namun pada kenyataanya pantun seperti itu memang kerap digunakan. Terutama pada orang yang memegang teguh adat Betawi.
Pantun Betawi Palang Pintu
Meskipun palang pintu identik dengan perkelahian, namun yang dimaksud bukan dalam konteks negatif. Perkelahian tersebut tidak menggunakan aksi fisik. Konteks perkelahian yang dimaksud merupakan adu pantun dalam adat pernikahan Betawi atau hajatan khas Betawi.
Adat tersebut biasanya digunakan sebagai pembukaan dari sebuah hajat. Bahkan untuk memberikan kesan yang lebih meriah, 2 orang palang pintu tersebut akan berpantun sambil memperagakan gerakan-gerakan silat.
Dua orang tersebut akan saling beradu pantun hingga dirasa cukup. Contoh dari pantun palang pintu Betawi yang bersambutan seperti berikut:
Pihak 1:
- Pergi ke kantor bupati sambil bersepatu
- Pergi pagi-pagi pake ojek
- Eh bang.. jangan kira Cuma palang pintu
- Palang kereta pun gua bejek-bejek
Pihak 2:
- Bang, belajar naek motor di jalan lurus
- Tapi jangan di jalan kampus
- Ini gw tunjukin bukan sembarang jurus
- Jurus tinju yang bikin jagoan mampus
Kemudian setelah menyampaikan pantunnya, pihak kedua akan memperagakan sebuah jurus silat khas betawi dengan berbagai pose. Biasanya setelah memperagakan jurus, akan dilanjutkan dengan ucapan biasa untuk menyambung pantun.
Pihak 1:
- Pergi pagi-pagi ke tanah Abang
- Beli sate dibungkus dua
- Lu jual gua beli bang
- Nih gue kasih tunjuk jurus andalan gua
Ucapan-ucapan yang saling memprovokasi tersebut tentunya hanya sebuah rekaan agar menghibur. Namun kedua orang tersebut akan saling berbalas pantun hingga dirasa cukup. Kemudian sang tuan rumah atau memiliki hajat akan membuka palang pintu.
Pantun Betawi Nasehat
Adat berpantun juga dapat diaplikasikan dalam usaha untuk menebarkan nasehat yang baik. Meskipun dalam kenyataannya pantun bertema nasehat tidak umum untuk digunakan secara langsung.
Terutama pada percakapan sehari-hari, karena penggunaan pantun untuk menasehati tentunya akan terasa aneh dan lucu. Biasanya nasehat secara lisan akan terkesan lebih serius, sedangkan menggunakan pantun akan membuatnya terdengar lebih ramah.
Dalam beberapa pertunjukan pentas seni, pantun nasehat pun dapat diucapkan secara lisan dengan kesan menghibur. Tentunya pantun nasehat khas Betawi juga masih memegang ciri khas kata yang cenderung konyol dan lucu.
1. Pantun Menjawab Salam
Pantun Betawi nasehat lebih umum digunakan pada karya sastra tertulis. Terkadang, dalam memberikan salam, orang betawi sering menyampaikan nya dengan pantun. Berikut contoh pantun nasehat dalam menjawab salam yang bercirikan adat Betawi:
- Makan lolipop sambil dikulum
- Tambah enak kalo makan soto babat
- Eh, assalamu’alaikum
- Yang kaga jawab semoga asam urat
- Nyangkul di sawah buat bikin lobang
- Lobang kecil buat tanem ketimun
- Assalamu’alaikum abang
- Nih kenalin saya orang Rawamangun
2. Pantun Nasehat Untuk Beribadah
Tentunya, setiap orang harus melaksanakan ibadahnya kepada Tuhan dengan baik. Hal tersebut juga bisa diingatkan dengan pantun agar lebih menarik. Berikut adalah beberapa contoh pantun nasehat untuk mengingatkan seseorang tentang ibadah:
- Pergi ke stadion buat olahraga
- Abis olahraga langsung makan buah-buahan
- Kalau abang pengen masok sorga
- Kudu turutin tuntunan Tuhan
- Mejeng sore di depan gerbang
- Gerbang gede di sekitaran Cengkong
- Oh pasti gua ikutin bang
- Sholat lima waktu pun gua ga bolong
- Lama tak jumpa pun kirim surat
- Surat kangen buat si Alvin
- Kalau hendak selamat dunia akhirat
- Baiknya ente kudu sholat yang rajin
- Pergi berenang ke pulau Belawan
- Pergi nya pas banget hari rabu
- Kata orang tua jangan dilawan
- Inget, sorga ada dibawah kaki ibu
Perbedaan antara pantun yang diucapkan secara lisan dan tulisan tentunya memiliki perbedaan yang mencolok tentang cara penyampaian dan kata yang digunakan. Hal tersebut dikarenakan pantun secara tulis ditulis dengan kata lebih lugas.
Hal tersebut dikarenakan dalam pantun tulis, tidak memungkinkan untuk membaca mimik dan intonasi dari pencipta pantun. Sehingga dapat menimbulkan multi persepsi.
Baca Juga: Pantun Terima Kasih
Pantun Betawi Perkenalan
Pantun juga cukup lumrah untuk digunakan untuk memperkenalkan diri. Tentunya memperkenalkan diri dengan menggunakan pantun akan memberikan kesan pertama yang berkesan dalam memperkenalkan diri.
Pantun perkenalan juga dapat digunakan dalam beberapa hal, seperti memperkenalkan di depan kelas, memperkenalkan diri, berkenalan dengan wanita dan lain sebagainya. Berikut adalah beberapa contoh pantun nasehat.
- Pergi ke toko beli camilan
- Buat suguhan di ampera
- Alangkah senang hati bisa berkenalan
- Banyak kawan banyak saudara
- Bertegur sapa sampai bertemu jua
- Sambil bawa rindu di genggaman
- Salam jumpa temen semua
- Saya disini hendak berteman
- Puasa sunah di bulan sya’ban
- Buka puasa sambil makan cemilan
- Demi jalin keakraban
- Mari kita saling berkenalan
Sekian beragam jenis dari pantun yang biasa digunakan pada adat Betawi. Penggunaan pantun mencakup banyak sekali bidang kehidupan sehari-hari. Bahkan untuk sekedar bertegur sapa, tak jarang menggunakan adat berpantun.
Beragam pantun yang digunakan pun dapat dengan mudah diterima masyarakat. Hal tersebut dikarenakan pantun yang tidak harus menggunakan bahasa Indonesia yang baku. Bahkan penggunaan kata yang kocak seringkali ditemui.
untuk terus melestarikan adat pantun Betawi, maka diperlukan untuk memahami dasar-dasar serta jenis pantun yang sering digunakan dalam kebudayaan di Betawi. Sehingga kebudayaan warisan Indonesia ini akan tetap lestari.