Struktur Bumi – Bumi merupakan salah satu planet di tata surya yang dapat ditinggali oleh makhluk hidup. Bermacam- macam material penyusun bumi. Struktur bumi memiliki beberapa lapisan layaknya bawang.
Layaknya planet lain, bumi juga berevolusi mengitari matahari dalam waktu satu tahun. Berotasi pada sumbunya dalam kurun waktu 24 jam.
Pengertian Struktur Bumi
Struktur bumi merupakan lapisan pembentuk bumi dimana masing-masing lapisan memiliki fungsi tersendiri. Bermacam-macam pembentuk struktur dari bumi yang terdiri dari udara, perairan, bebatuan dan magma. Berbagai macam batuan terbentuk dengan proses-proses tertentu yang dipengaruhi oleh suhu, tekanan faktor lainnya.
Perairan juga merupakan salah satu lapisan bumi yang mengalami siklus dari penguapan, terbentuk awan hingga terjadinya hujan. Organisme dan makhluk hidup yang ada di bumi pun menjadi salah satu komponen di bumi dalam struktur pembentuk bumi. Lapisan bumi sendiri terbentuk dalam kurun waktu yang sangat lama dengan proses yang begitu panjang.
Struktur Internal Bumi
Lapisan bumi atau struktur bumi dapat dipelajari dengan ilmu geologi. Struktur internal bumi secara umum dibagi menjadi tiga bagian yaitu kerak bumi yang merupakan lapisan paling luar, mantel bumi, dan inti bumi. Masing-masing bagian memiliki meterial penyusun yang berupa benda padat dan juga benda cair, berikut penjabarannya:
1. Kerak Bumi
Kerak bumi adalah lapisan paling luar dari bumi adalah kerak bumi. Ada dua kategori kerak bumi yaitu kerak benua yang tebalnya 20 hingga 70 kilometer, tersusun dari batuan granit. Kategori selanjutnya adalah kerak samudra yang tebalnya 5 hingga 10 kilometer dan tersusun dari batuan basalt.
Sebagian mantel bumi dengan kerak bumi membentuk lapisan litosfer yang memiliki tebal total sekitar 50 km hingga 100 km. Semakin dalam kerak maka temperatur juga semakin meningkat. Batas tertinggi temperatus kerak pada lapisan terbawahnya 1.100 Celcius.
Akibat konveksi pada mantel bumi bagian atas dan pada astenosfer, menyebabkan lapisan litosfer terpecah menjadi lempeng tektonik. Unsur kimia paling utama pembentuk kerak bumi adalah Oksigen 46,6%, Silikon 27,7%, Aluminium 8,1%, Besi 5,0%, Kalsium 3,6%, Natrium 2,8%, Kalium 2,6%, Magnesium 2,1%.
2. Mantel Bumi
Mantel bumi disebut juga selubung bumi merupakan lapisan bagian terbesar dari bumi. Sebesar 83,2 % dari total keseluruhan masa bumi dan merupakan penyelubung inti bumi. Selubung bumi Terdiri dari materi yang berbentuk cair,dan sering juga mantel bumi ini atau selubung bumi disebut dengan lapisan astenosfer.
Pada lapisan ini terjadi gerakan lempeng akibat adanya gaya panas bumi atau gaya konveksi dan sangat bentuk muka bumi. Mantel bumi memiliki ketebalan kurang lebih 2.883 km. Memiliki densitas 5.7 gr/cc yang dekat inti dan 3.3 gr/cc dekat kerak bumi. Pada selubung bagian biasanya terbentuk intrusi magma yang berasal dari batuan yang menyusup lalu batuan tersebut meleleh.
3. Inti Bumi
Inti bumi tersusun dari logam besi 90%, nikel 8%, dan lain-lain yang terdapat pada kedalaman 2800 hingga 5200 kilometer. Ada dua lapisan inti bumi yaitu inti dalam serta inti luar. Lapisan luar memiliki tebal kurang lebih 2.000 kilometer dengan material penyusunnya adalah besi cair dengan suhunya mencapai 2.200 C.
Lapisan inti dalam adalah pusat bumi yang memiliki bentuk bulat dan diameter kurang lebih 2.600 kilometer. Material penyusun inti dalam bumi adalah nikel dan besi. Inti dalam bumi memiliki suhu mencapai 4.500 derajat Celcius.
Bagian Bumi Berdasarkan Susunan Kimianya
Bumi dibagi menjadi empat bagian yaitu lithosfer yang terdiri dari tanah dan batuan, hidrosfer yang terdiri dari berbagai ekosistem perairan seperti laut,danau,dan sungai. Atmosfer yang menyelubungi permukaan bumi serta biosfer yang merupakan tempat berbagai jenis organisme. Empat lapisan tersebut memiliki interaksi aktif. Dari empat macam susunan kimia akan dijelaskan tiga komponen yaitu:
1. Atmosfer
Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelubungi bumi dan memiliki tebal lebih dari 650 kilometer. Pergerakan udara dalam atmosfer terjadi karena pengaruh rotasi bumi dan pemanasan sinar matahari. Berfungsi menyimpan udara dan sebagai lapisan udara.
Dalam rotasi bumi menyebabkan bergeraknya massa udara dan terjadi perbedaan tekanan udara di dalam atmosfer dan menimbulkan arus angin. Berbagai jenis gas terdapat Pada lapisan atmosfer. Atmosfer banyak terkandung nitrogen 78,08%, oksigen 20,95%, argon 0,93%, dan karbon dioksida 0,03%.
Atmosfer juga mengandung gas yang memiliki konsentrasi yang lebih rendah. Jenis gas tersebut misalnya neon, helium, kripton, hidrogen, xenoz, ozon, metan dan uap air. Atmosfer sendiri memiliki beberapa lapisan yaitu dari yang paling dekat dengan bumi troposfer, stratosfer, mesosofer, termosfer, dan lapisan yang paling luar yaitu eksosfer.
2. Hidrosfer
Lapisan hidrosfer merupakan wilayah atau lapisan berupa perairan yang mengelilingi bumi. Hidrosfer yang ada di bumi yaitu laut, hujan, samudra, danau, air, tanah,mata air. Tiga perempat permukaan bumi tertutupi oleh air. Jumlah air di bumi tidak bertambah dan tidak berkurang karena adanya sirkulasi hidrosfer, yaitu dimana air menjadi uap lalu turun ke bumi berupa hujan.
3. Litosfer
Litosfer adalah lapisan paling luar dari bumi. Tersusun atas mineral dan batuan. Lapisan ini juga merupakan lapisan paling tipis dengan ketebalan hanya 50 kilometer hingga 100 kilometer. Secara garis besar lapisan ini tersusun dari tiga jenis bebatuan yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf.
Jenis Batuan Penyusun Lapisan Litosfher
Igneus atau batuan beku terbagi menjadi tiga yaitu, Batuan Beku Dalam atau dinamakan juga dengan plutonik (batuan granit, batuan diorit dan batuan gabro). Batuan Beku Korok dinamakan juga batu Hypabisal. Terbentuk dari pembekuan magma yang terjebak di lorong (porfir granit, profir diorit dan liparit).
Igneus luar atau dinamakan juga batuan vulkanik yang terbentuk dari pembekuan magma yang terjadi diatas permukaan (batu basalt, batu diorit, batu andesit dan batu obsidian). Batuan sedimen yang berasal dari pengendapan dan pengerasan zat- zat yang sebelumnya mengalami pelapukan. Jenis batuan ini juga di bagi menjadi tiga yaitu Sedimen Klastis (batu konglomerat, breksi, kapur, koral dan batu pasir).
Batuan sedimen kimia atau khemis batuan yang terbentuk karena proses kimia. Contohnya adalah batuan stalaktit dan batuan stalagmit yang terbentuk dari proses pengendapan air di dinding gua. Sedimen organis atau biogenic batuan sedimen yang berasal dari pengendapan mahluk hidup di tempat tertentu ( batu karang, fosil dan batu bara).
Batuan Metamorf atau malihan adalah batuan yang berubah akibat adanya perubahan tekanan dan perubahan suhu. Terdapat beberapa jenis batuan metamorf berdasarkan proses pembentukannya yaitu Batuan Malihan Kontak yang berubah akibat kenaikan suhu (Batuan marmer). Batuan metamorf dinamo terbentuk karena tekanan yang tinggi dan panas serta adanya tumbukan (batu sabak).
Malihan Kontak Pneumatalitis terbentuk karena kenaikan suhu dan adanya zat- zat lain yang masuk kedalam dalam batuan. Masuknya zat- zat dalam batuan mengakibatkan terbentuknya batuan baru. Contoh dari malihan kontak pneumatalitis yaitu batu kuarsa yang dimasuki gas Borium lalu terbentuk batu Topaz.
Jika dianalogikan, manusia aktivitas manusia hanya baru menyentuh pada bagian terluar dari struktur bumi. Akan tetapi, tak menutup kemungkinan dengan perkembangan teknologi, manusia bisa merealisasikan perjalanan ke dalam perut bumi layaknya di film-film.