Pencemaran Air – Saat ini setiap berita menayangkan tentang krisis air bersih yang terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia. Banyak pihak setuju hal tersebut disebabkan oleh musim kemarau. Namun tidak banyak yang mengetahui penyebab lainnya yakni, pencemaran air. Hal itu sebenarnya menjadi penyebab kedua terjadinya krisis air bersih.
Pencemaran air dapat menyebabkan turunnya kualitas air. Hal ini menyebabkan kurangnya persediaan air bersih, sehingga masyarakat terpaksa mengkonsumsi air yang kotor. Lalu apakah dampaknya dapat dikurangi. Berikut akan dibahas secara lengkap.
Apa itu Pencemaran Air?
Sebelum membicarakan lebih jauh tentang air yang tercemar, ada baiknya mengetahui dulu apa itu pencemaran air. Secara sederhana air bisa dikatakan tercemar apabila terdapat zat lain yang masuk ke dalam air dan menurunkan kualitasnya. Zat tersebut biasanya bersifat berbahaya dan dapat merubah kualitas air yang ada.
Unsur yang berbahaya ini dikhawatirkan tidak hanya menurunkan kualitas, tapi juga merusak tatanan ekosistem dalam air. Hal ini tentu berbahaya jika terus dibiarkan. Mulai sekarang ada baiknya untuk mengetahui hal apa saja yang dapat menyebabkan air menjadi tercemar.
Penyebab Pencemaran
Salah satu penyebab air tercemar yang paling parah adalah sampah. Kebiasaan buruk manusia membuang sampah sembarangan ke sungai tentu semakin memperparah kondisi. Namun selain sampah banyak hal lain yang lebih berbahaya, diantaranya.
- Limbah industri. Banyak pabrik di Indonesia yang belum memiliki sistem pembuangan limbah yang baik. Hal ini menyebabkan pabrik membuang langsung limbahnya ke dalam aliran air seperti sungai. Zat industri yang berbahaya ini jika langsung dibuang ke dalam air tanpa melalui proses pengolahan tentu akan sangat berbahaya.
- Limbah rumah tangga. Selain sampah, limbah rumah tangga yang lain yang juga dapat menyebabkan air tercemar adalah detergen. Limbah seperti sabun, detergen, dan lainnya biasanya dibuang melalui pipa yang mengalir langsung di dalam tanah atau sumber air. Hal ini menyebabkan air di dalam tanah dapat tercemar.
- Limbah pertanian. Tanpa disadari pestisida atau pupuk kimia yang biasa digunakan petani dalam membasmi hama dapat menyebabkan air tercemar. Air yang tercemar disini adalah air tanah. Ini dikarenakan tanah menyerap kedua zat tersebut dan mencemari air yang terkandung di dalamnya.
Kasus Pencemaran Air di Indonesia
Selain kualitas udara yang memprihatinkan, kualitas air di Indonesia juga ternyata dalam level yang buruk. Terdapat banyak kasus air tercemar di Indonesia. Memasuki tahun 2019 hal tersebut tidak berkurang, namun justru bertambah. Berikut akan dibahas beberapa kasus pencemaran yang kembali terungkap pada tahun 2019.
1. Tercemarnya Sumber Air Bersih di Kabupaten Tangerang
Masyarakat di Kabupaten Tangerang biasa memanfaatkan air permukaan dan air tanah sebagai sumber air utama. Namun nampaknya hal itu menjadi masalah saat ini, karena kedua sumber air tersebut sudah tercemar dengan limbah industri. Limbah tersebut diantaranya berasal dari limbah pabrik.
Kondisi ini terungkap saat konferensi memperingati Hari Air Sedunia. Saat itu terungkap bahwa empat sungai besar di Kabupaten Tangerang sudah tercemar. Keempatnya tercemar oleh sampah plastik, dan zat industri yang berbahaya bagi kesehatan. Hal ini tentu membuat keempat sumber air tersebut tidak lagi dapat dimanfaatkan.
2. Kali Bekasi yang Tercemar
Kasus yang terjadi terhadap Kali Bekasi sebenarnya merupakan cerita lama yang sudah terjadi beberapa tahun sebelumnya. Namun kasus tersebut kembali terangkat ke permukaan saat kemarau panjang melanda Indonesia. PDAM mengeluhkan dampak dari pencemaran tersebut terhadap produksi air bersih.
Kondisi sungai yang kotor, berbau, dan bahkan mengeluarkan busa membuat air susah menjadi bersih. Hal ini menyebabkan PDAM Bekasi harus mengeluarkan dana ekstra besar untuk dapat memproduksi air bersih. Walau tidak memberhentikan penyediaan air bersih namun tetap saja kondisi ini sangat memprihatinkan.
3. Sungai Bengawan Solo yang Tidak Seindah Dulu
Pada zaman dahulu sungai Bengawan Solo terkenal akan keindahannya, namun kini tidak lagi. Bahkan saat ini sungai itu tidak dapat lagi dipakai untuk mandi seperti dulu. Kondisinya sangat parah bila tidak ingin dikatakan memprihatinkan. Warna airnya hitam, berbuih, dan mengeluarkan bau yang sangat busuk.
Kasus ini kembali menjadi isu saat bau yang dikeluarkan benar-benar mengganggu warga sekitar. Saat kemarau panjang melanda daerah Solo maka bau yang ditimbulkan menguap dan mengganggu pernafasan. Penyebab utama dari pencemaran ini adalah karena limbah dari industri batik rumahan yang banyak terdapat di Kota Solo.
4. Pencemaran Sungai Musi
Pencemaran air tidak hanya terjadi Pulau Jawa namun juga terjadi di Kalimantan. Saat ini tercatat Sungai Musi sudah mulai mengalami pencemaran. Menurut penelitian warna air tidak sejernih dulu. Baunya juga sudah mulai tidak sedap.
Walau bukan pencemaran berat, namun jika hal ini tidak ditangani dengan segera tentu akan menjadi besar di kemudian hari. Para pemerhati lingkungan Daerah Palembang pun memohon kesadaran dari semua pihak. Diharapkan kasus ini dapat dicegah sebelum menjadi semakin parah.
5. Mercuri di Sungai Martapura
Pencemaran Sungai Martapura sebenarnya terjadi sudah lama. Bahkan hal ini beberapa kali dibahas dalam forum-forum tertentu. Banyak yang berspekulasi tentang zat apa saja yang membuat Sungai Martapura tercemar. Namun limbah penambangan lah yang dipercaya memiliki andil besar terhadap hal itu.
Memasuki tahun 2019 Dinas Lingkungan Hidup Kalimantan mengungkapkan hal mengejutkan. Bahwa salah satu zat terbesar yang mencemari sungai adalah mercuri. Hal ini tentu sangat menghawatirkan sebab mercuri merupakan zat yang sangat berbahaya. Zat mercuri merupakan zat pemicu kanker bagi yang terpapar.
Tindakan Pencegahan
Pencemaran air merupakan kasus yang serius, namun sebagian besar masyarakat masih menganggapnya hal yang biasa. Padahal, air merupakan sumber kehidupan bagi setiap makhluk hidup. Oleh karenanya, diperlukan upaya untuk mengatasi hal ini. Beirkut adalah beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan oleh masyarakat:
1. Budayakan Membuang Sampah Pada Tempatnya
Tindakan pertama tentunya hal yang paling mudah adalah dengan tidak membuang sampah sembarangan. Hal ini memang terdengar klise, namun manfaat membuang sampah pada tempatnya memberikan manfaat yang luar biasa terhadap lingkungan. Salah satunya dapat mencegah pencemaran air.
2. Mengurangi Penggunaan Pupuk Buatan
Membatasi penggunaan pupuk kimia dan pestisida dalam sektor pertanian. Seperti yang diketahui bahwa pestisida dapat menyebabkan pencemaran terhadap air tanah. Oleh karenanya, tidak ada salahnya jika penggunaan pestisida dan pupuk kimia mulai dibatasi. Alternatif penggunaan pupuk alami yang lebih ramah lingkungan pun sudah semakin digalakkan.
3. Pengolahan Limbah Cair Industri
Setiap daerah memiliki aturan yang mewajibkan pelaku industri untuk memiliki IPAL. Dengan begitu, limbah perlu untuk diolah terlebih dahulu agar tidak berbahaya bagi lingkungan. Khususnya limbah cair yang dibuang melalui saluran drainase kota, perlu mencapai batas aman yang telah ditetapkan agar tidak memperburuk kualitas air.
4. Mencari Ikan secara Ramah Lingkungan
Hendaknya, tidak menggunakan bahan peledak atau racun saat menangkap ikan. Hal ini selain merusak kualitas air juga dapat membunuh dan menghancurkan makhluk yang ada di dalam air. Akibat jangka panjang yang dapat terjadi adalah berubahnya habitat dalam air serta ekosistem yang ada.
Pada dasarnya, semua kejadian pencemaran air yang terjadi merupakan salah manusia. Oleh sebab itu, perlu dilakukan tindakan pencegahan yang dimulai dari sendiri. Kemudian perlahan namun pasti, hal tersebut akan semakin meluas.